Mohon tunggu...
Zulkifli Otoluwa
Zulkifli Otoluwa Mohon Tunggu... Penulis - Yakin Usaha Sampai

"Bergerak dengan Ilmu, Berkarya dengan Toleransi, Berjuang untuk Kemanusiaan."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Nasib Jakarta Pasca Ibu Kota Negara (IKN), Tantangan dan Peluang

18 September 2024   13:32 Diperbarui: 21 September 2024   17:04 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluang Desentralisasi

Dengan pemindahan ibu kota ke Kalimantan, Indonesia secara tidak langsung menjalankan proses desentralisasi yang lebih merata. Pemerintah pusat akan lebih fokus mengembangkan daerah-daerah di luar Jawa, yang diharapkan dapat menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi di seluruh negeri. Namun, ini juga berarti Jakarta harus bersiap kehilangan sebagian investasi yang selama ini didapatkan sebagai pusat pemerintahan.

Di sisi lain, ini bisa menjadi kesempatan bagi Jakarta untuk menyesuaikan diri dan memfokuskan pengembangan pada sektor-sektor lain yang belum tergarap secara maksimal. Sebagai contoh, pengembangan sektor pendidikan, kesehatan, dan teknologi bisa menjadi fokus baru bagi Jakarta untuk tetap relevan dalam perekonomian nasional dan internasional.

Masa Depan Jakarta: Sebuah Optimisme?

Pada akhirnya, nasib Jakarta setelah ibu kota negara berpindah adalah sebuah teka-teki yang masih belum sepenuhnya terjawab. Namun, jika ditangani dengan strategi yang tepat, Jakarta memiliki potensi besar untuk terus berkembang, bahkan mungkin lebih baik daripada saat ini. Beban yang selama ini terlalu berat mungkin justru bisa menjadi pelajaran penting bagi pemerintah kota untuk melakukan transformasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dengan manajemen yang baik, perpindahan IKN bisa menjadi momentum bagi Jakarta untuk mengatasi masalah-masalah kronisnya dan beralih menjadi kota modern yang lebih nyaman bagi warganya. Ini adalah waktu yang tepat bagi Jakarta untuk berbenah dan menemukan kembali jati dirinya, bukan hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai kota yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan.

Sebagai penutup, perpindahan ibu kota negara bukan berarti 'akhir' bagi Jakarta. Justru, ini bisa menjadi awal yang baru bagi kota ini untuk memperbaiki dirinya dan menemukan peran baru dalam peta nasional dan global. Tantangan memang besar, tetapi peluang yang ada juga tidak kalah menarik. Masa depan Jakarta sangat bergantung pada bagaimana kita, sebagai warga dan pemerintah, merespons perubahan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun