Mohon tunggu...
Zul Majjaga
Zul Majjaga Mohon Tunggu... Kalolona Syamsul B Majjaga

Belajar itu menulis apapun yang memungkinkan untuk di sempurnakan oleh orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dalam politik, Rasa Hormat bagiku Artinya Anti-Demokrasi

28 Februari 2020   21:40 Diperbarui: 29 Februari 2020   01:16 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasa hormat evaluatif.

Saya kira tidak. Ada rasa hormat jenis lain, yang titik sadar nya ber hutang kepada orang bukan karena siapa mereka atau posisi sosial mereka tetapi berdasarkan apa yang telah mereka capai dengan upaya mereka. Jenis ini bermanifestasi dalam beberapa kualitas karakter yang terpuji seperti integritas moral atau dengan menyempurnakan beberapa keterampilan sebagai pembawa aspirasi masyarakat, piminan partai atau cendekiawan. Dan, saya menekankan rasa hormat ini pada sikap penilaian positif terhadap kualitas moral seseorang atau keterampilan non-moral. Di sini rasa hormat tidak dianggap tetapi diterima. 

Siapapun bisa dapat dengan tepat mengatakan bahwa sikap hormat ini mungkin pantas ketika seseorang memenuhi beberapa standar keunggulan yang integral dengan praktiknya. Bagi saya, justru karena standarnya adalah sesuatu yang dicapai, berarti  juga bisa menjadi masalah derajat. Benar atau salah, dapat dikatakan. Misalnya, bahwa seseorang memiliki rasa hormat yang lebih besar  sebagai pejabat dalam struktur pemerintahan terhormat untuk statusnya. 

Oleh karena itu, Menurut saya. Gagasan 'evaluatif' atau 'penilaian penghargaan' inilah yang sangat relevan dalam politik demokrasi kita saat ini. Politisi menempati posisi politik sebagai ketua partai atau wakil rakyat di mana mereka memiliki suatu pekerjaan dalam arti tugas untuk dilakukan, bekerja untuk kebaikan bersama, untuk memastikan bahwa setiap orang diperlakukan sama, untuk mencegah diskriminasi negatif di tangan pemerintah, dan untuk memastikan bahwa setiap orang mendapatkan apa yang mereka inginkan. 

Yang kita butuhkan saat ini adalah bahwa memastikan rasa perdamaian, harmoni dan praktik keadilan dalam masyarakat itu hidup. Selain itu  bekerja dengan jujur, tulus dan transparan adalah kerangkanya. Saya percaya, siapapun politisi yang jika mencapai tujuan-tujuan ini serta berperilaku sesuai dengan standar tertinggi moralitas politik, mereka mendapatkan respek dari kita dan partai warga Wanua Pacarita. Dan ketika mereka gagal melakukannya, saya pastikan untuk mulai tidak menghormati mereka karena hal tersebut. 

Saat ini.  Segala yang terikat oleh norma-norma penghormatan egaliter secara lebih umum, dan khususnya oleh penghormatan evaluatif khusus untuk tata kelola interaksi di lingkungan sosial kita. Kepada siapa saja, siapapun, bersama saya sebagai pribadi, saya yang memilih minat di jalan demokrasi sebagai politisi. Maka, sebagai pengantar penutup. Saat ini hanya bisa mengatakan:"Jika Anda menginginkan rasa hormat kami, dapatkan itu."

img-20191214-wa0123-5e5958db097f36456f41edf2.jpg
img-20191214-wa0123-5e5958db097f36456f41edf2.jpg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun