Adakah kisah semacam ini hadir di tengah kita, pada banyak novel yang tak begitu berkelakar dalam seperti karya Sang Pengoceh (terdapat banyak pilihan diksi  yang tersaji untuk dipilih dan dimanfaatkan jika saja anda berkeinginan untuk berbicara banyak tentang ketimpangan masyarakat dan eksploitasi para oposan atas nama modernisme.
Segmen ini memang tidak dianjurkan bagi anak-anak di bawah umur. Hanya untuk dewasa 25+ yang sudah paham makna bahaya mesum dan aksi mutasi brutal.
Untuk saya dan anda, saya memilih sosok Mario Vargas Llosa sebagai fasilitator yang cakap membawa kita pada perhatian yang sungguh jenaka: "Memercayai jurnalisme gosip sebagai senjata, sekaligus mengajak sedikit yakin kemungkinan jurnalisme gosip tak selalu berparas sampah."
Apakah anda memikirkan. Pernahkah kamu membayangkan, jika saja jurnalisme gosip tak melulu menjadi sampah, mungkin kita tak se-brengsek saat ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H