Mohon tunggu...
Zul Kifli
Zul Kifli Mohon Tunggu... Wiraswasta - Just Beginner

Social Enthusiastic || Just Beginner

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Literasi Digital untuk Kaum Milenial

25 Januari 2020   06:25 Diperbarui: 25 Januari 2020   06:34 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meledaknya industri 4.0 ditandai dengan berubahnya hal  hal fundamental dalam berbagai aspek kehidupan hal tersebut dapat dibuktikan dengan munculnya artificial intelegensi ( kecerdasan buatan), robot, blockchain, teknologi nano, komputer kuantum, bioteknologi, Ipercetakan 3D, dan optimalisasi penggunaan internet.

Industri 4.0 secara tidak lansung juga melahirkan generasi milenial, generasi  yang hidupnya tidak terlepas dari teknologi oleh karenanya generasi milenial dalam menjalankan kehidupannya akan mengalami perbedaan dari generasi sebelumnya termasuk dalam dunia  pendidikan.\

Menurut praktisi pendidikan Marc Presnsky generasi milenial merupakan native digital yang berarti generasi sekarang dirasa berbeda dalam berfikir dan memproses informasi.

Seorang Marshall McLuhan (1962) dalam salah satu bukunya pernah berkata bahwa manusia telah tee bagai kedalam empat era yakni era akustik, literatur, produksi massal dan elektronik, serta suatu saat nanti manusia hidup diera teknologi yang mewarnai kehidupan ya, ramalan dari Marshal McLuhan ketika dilihat  dari konteks saat ini rupanya akurat, hal itu dapat dilihat bagaimana aspek kehidupan kita begitu bergantung dengan  teknologi terutama internet terlepas positif dan negatifnya

Internet meruapakan sarana pembelajaran yang cukup diminati saat ini hal tersebut dikarenakan terbukanya berbagai informasi baik berupa berita, jurnal hingga buku yang dapat diakses secara gratis dan tanpa batas, sebagai negara dengan penduduk tingkat melek teknologi tinggi Indonesia dikategorikan  negara dengan akses internet cukup aktif.

Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelengara Jasa Internet Indonesia ( APJII) sebagaimana yang dilansir dari kompas.com menyebutkan bahwa dari total populasi sebanyak 264 juta jiwa penduduk Indonesia, ada sebanyak 171,17 juta jiwa atau sekitar 64,8 persen yang sudah terhubung ke internet. angka ini meningkat dari tahun 2017 saat angka penetrasi internet di Indonesia tercatat sebanyak 54,86 persen dengan mayoritas pengguna dari kalangan generasi milenial.

Namun sayang tingginya akses kepada media sosial atau internet di tanah air tidak di imbangi dengan tingginya akses ke berbagai sumber ilmu pengetahun ( Knowledge) di internet, mayoritas generasi milenial satu ini lebih tertarik mengakses hal yang bersifat entertainment atau hiburan diberbagai Flatfrom dunia maya.

Sebuah studi yang dilakukan Central Connecticut State University pada tahun 2016 mengenai ''Most Literate Nations in The World"menyebutkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-60 dari total 61 negara, atau dengan kata lain minat baca masyarakat Indonesia disebut-sebut hanya sebesar 0,01 persen atau satu berbanding sepuluh ribu. Bisa jadi, ini juga disebabkan permasalahan akses sumber bacaan yang terbatas dan/atau minat dalam diri sendiri yang tidak memiliki kemauan untuk membaca.

Lahirnya Idiom yang menyatakan bahwa " Tinggi Minat Komentar Rendah Minat Baca" Merupakan hal mempertegas realitas saat ini, jadi wajar memang ketika generasi sekarang ini lebih memiliki insting berdebat di media sosial ketimbang berusaha memahami dan mencari seluk beluk permasalah tersebut, hal ini meruaakan impact dari rendahnya literasi tanah air.

Literasi Digital  Jadi Solusi Millenial.

Literasi digital adalah ketertarikan, sikap dan kemampuan individu yang secara menggunakan teknologi digital dan alat komunikasi untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membangun pengetahuan baru, membuat dan berkomunikasi dengan orang lain agar dapat berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat. Atau dengan kata lain literasi digital ialah pemanfaatan dunia teknologi dan informasi (internet) dalam proses belajar mengajar.

Lahirnya berbagai media sosial bersama  YouTube, Instagram, Twitter, Facebook yang sering digunakan kaum milenial akan terasa bermanfaat ketika konten konten media sosial tersebut membuat edukasi atau ilmu pengetahuan, sehingga berdampak pada cara pandang generasi milenial hingga akhirnya mereka dapat membedakan Hoax atau Fake News yang sekarang marak beredar di dunia maya tanah air.

Konsep literasi digital juga merupakan konsep pembelajaran yang berusaha mengatasi kejenuhan dan kekakuan sistem pendidikan  tanah air yang menitik  beratkan pada proses menghapal teks dan memiliki orientasi ke pada hasil akhir berupa nilai A, B, C dan D, karena dengan adanya literasi digital kaum millenial akan terhubung ke berbagai belahan dunia, mengakses ilmu pengetahuan yang tak terbatas dengan pola penjelasan yang tidak membosankan dan tidak beroriteansi pada hasil ABCD

Satu hal yang menjadi optimisme saat ini ialah Dunia pendidikan tanah air telah berusaha untuk memaksimalkan konsep literasi digital hal tersebut dapat dilihat di tingkat SMP, SMA yang mana siswa/i dibiasakan membuat tugas kelompok dalam bentuk video atau film terkait mata pelajaran yang diajarkan oleh guru, setelah membuat video mereka diwajibkan untuk mengupload ke Flatfrom video  internet ( sekalipun video tersebut masih kalau jauh dari konten entertainment dari influencer tanah air) bahkan di tingkat  mahasiswa diwajibkan membuat jurnal penelitian yang nantinya akan  di unggah ke internet ( open access)  dan akan dimanfaatkan kepada mahasiswa lain yang mengambil tema penelitian yang sama.

Saat ini pemerintah tengah gencarnya mempromosikan Literasi  digital bentuk konkritnya ialah munculnya Palapa Ring yang diharapkan mampu memberikan koneksi tak terbatas kepada masyarakat tanah air namun kemudahan tersebut terasa tak berarti jika tidak dimulai dari kesadaran diri sendiri dalam hal ini generasi millenial

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun