Untuk kisaran harga dari barang-barang yang dijual di Mall Rongsok ini pun beragam dimulai dari harga Rp1000 hingga Rp13 Juta untuk harga tertinggi. “Untuk harga tiga belas juta itu ban mobil ada di bawah, kalo untuk yang seribu ya paling baut, mur itu aja,” jelasnya.
Waktu buka mal ini setiap harinya dimulai dari jam 08.00 WIB sampai jam 22.00 WIB. Nurcholis mengatakan bahwa waktu buka sebenarnya dari mal itu hanya sampai jam 19.00 WIB. Tetapi ia kali ini lakukan uji coba untuk memperpanjang waktu buka tokonya itu, ia mengatakan “Jadi ini baru uji coba saja sampai jam sepuluh malam, ini baru hari ke delapan, biasanya jam lima toko sudah saya tutup. Selama perjalanan sejarah mall rongsok ini, saya semenjak mulai dari tanggal dua belas kemarin, saya coba buka sampai jam sepuluh malem.”
Setiap harinya Mall Rongsok ini selalu ramai dengan pelanggan dari berbagai kalangan, banyak dari mereka datang belanja ke tempat ini untuk memenuhi kebutuhan tersier atau hanya sekedar hobi saja. Tidak sedikit orang memutuskan datang belanja di toko bekas hanya untuk memenuhi kebutuhan hobi. Bahkan, orang yang tidak sengaja lewat pun tertarik datang meski hanya untuk melihat saja.
Seorang pelanggan berusia 26 tahun bernama Mardi mengatakan, “Pada saat pertama kali datang kesini itu saya beli raket tenis, karena saya kebutuhannya tidak begitu penting juga, yaitu kebutuhan olahraga, jadinya saya pergi untuk nyarinya di tempat-tempat barang bekas aja,”pada Senin (19/12/2022).
Ia juga menambahkan bahwa alasan dia memilih untuk mencari barang di toko bekas seperti Mall Rongsok ini adalah karena harga yang bisa ditawar serta memenuhi kebutuhan tersier.
Selain Mardi, banyak dari pelanggan memilih belanja di mal ini karena harga dari barang-barangnya masih terjangkau, sebagai ukuran sebuah toko yang menjual barang-barang bekas, Mall Rongsok ini dapat menyediakan kebutuhan bagi masyarakat. “Sangat terpenuhi, karena selain harganya murah barangnya juga masih bagus,” ujar Mardi.
Selain itu, hal menarik lainnya dari Mall Rongsok ini adalah karena mereka menjual barang-barang bekas tentunya untuk barang yang dijual pun terdapat kekurangan, untuk itu mereka pun menyediakan fasilitas untuk mengecek barang-barang dan alat-alat untuk memperbaikinya.
Penulis: Zulkifli Nur Faizal, Mahasiswa Semester 3 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H