"Sesungguhnya Toh Bahwa Membangun Suatu Negara, Membangun Ekonomi, Membangun Teknik, Membangun Pertahanan Adalah Pertama -- Tama Dan Pada Tahap -- Utamanya Membangun Jiwa Bangsa! Bukankah Demikian? Sekali Lagi, Bukankah Demikian? Tentu Saja Keahlian Adalah Perlu! Tetapi Keahlian Sadja, Tanpa Dilandasi Pada Dijwa-Jang-Besar, Tidak Akan Dapat Mungkin Mentjacapi Tudjuannya. Inilah Perlunya, Sekali lagi Mutlak Perlunya Nation Anda Character Building!"Â
- Ir. Soerkarno, Pidato Kebangsaan Mempringati kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1966
Penggalan pidato bung karno diatas menjadi awal konsep Nation Dan Building Character diucapkan sebagai bentuk dasar karakter bangsa Indonesia di masa mendatang. Namun pertanyaan dalam pikiran saya, rasanya agak resah jika tidak mencoba menggali kedua maksud tersebut dan melakukan eksprimen kecil mengenai kehidupan organisasi daerah, yang notabanenya terdiri dari anak muda sebagai penerus kempemimpinan bangsa dan negara.
Perlu diketahui saya pun tidak sepenuhnya mengetahui apa yang disebut NCB dan bekepribadian di bidang  kebudayaan, maka dari itu melalui tulisan ini saya mengajak para pembaca dan terutama anak muda untuk menelaah bersama melalui pendekatan ivestigatif sebagai bentuk kecintaan kita terhadap negara dan kepedulian kita untuk turut terlibat membangun negeri berdasarkan jati diri kebangsaan.
Kenapa mesti kita bicara banyak tentang NCB ?Â
Para pembaca yang berbahagia, Bagi Bung Karno NCB adalah jalan pemikiran untuk membina karakter/mental bangsa indonesia. Dalam pengertian tersebut, karakter bangsa disadari merupakan jati diri atau jiwa bangsa Indonesia. saya lebih suka menyebutnya dengan membangun manusia Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa untuk saling mengenal satu sama lain, budaya dan kemewahan kearifan lokal yang kiranya dapat diaktualisasikan dalam interaksi kebangsaan sebagai bentuk identitas lokal yang terkristalisasi menjadi identitas kebangsaan.
NCB sebuah Core Value untuk membentuk serta mempertemukan kesadaran budaya dan kecerdasan budaya. Maka tidak mungkin terwujud karakter bangsa yang dicita -- citakan jika tidak memiliki kesadaran budaya oleh tiap -- tiap entitas bangsa Indonesia, namun sebaliknya jika kita mencoba menggali maksud kebudayaan lokal secara menyeluruh dan penuh ketulusan maka akan membentuk dan menemukan kecerdasan budaya dalam arti sesungguhnya. Itulah bagi saya kenapa mesti kita bicara banyak mengenai NCB untuk sadar dan cerdas sehingga berkembang menjadi sebuah kekuatan moral bangsa dan begerak untuk kepentingan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Selama ini tak jarang kita menaggap berdiskusi mengenai kearifan lokal merupakan sesuatu yang kuno, kolot, bahkan mistis. Padahal jika kita berbicara atas kesadaran dan ketulusan, saya yakin kita akan menemukan sebuah dinilai tak tertandingi oleh apapun. Sebab saya percaya bahwanya bangsa yang beragam memiliki kekayaan yang begitu mewah, tergantung bagaimana kita memaknai dan mengaktuliasisaikan dalam kehidupan sehari -- hari.
Apa Pentingnya Berkripadian Di Bidang Kebudayaan ?
Tentu para pembaca mengetahui bahwa berkepribadian di bidang kebudayaan merupakan salah butir trisakti bung karno. Namun menjadi pertanyaan apakah kita mengerti secara total berkepribadian di bidang kebudayaan. Saya pun juga tidak berani mengatakan bahwa mengerti, tetapi saya ingin mencari tahu sejauh dan sedalam mungkin tujuan berkepribadian  dalam kebudayaan.
Berkepribadian di bidang kebudayaan agaknya dianggap sebatas konsep pemikiran semata tanpa kerangka kerja yang konkrit, namun bagi saya berkepribadian dalam kebudayaan merupakan jejaring kerja sama untuk membentuk sebuah sikap bersama dalam memajukan bangsa Indoensia dan meneguhkan posisi Indonesia dimata dunia internasional.
Rasanya perlu saya sampaikan bahwa memperjelas jati bangsa memang harus dibangun secara seksama dan terlibat melalui diskurus pengembangan budaya lebih jauh meliputi segala elemen keberagaman yang hidup dalam denyut nadi manusia indonesia. Disamping itu, Tantangan bangsa era ini jelas terjadi pada perang kebudayaan karena keterbukaan informasi begitu canggih sehingga tiap negara bersaing untuk menjadi pemimpin dunia pada sector - secktor vital, termasuk wilayah kebudayaan. Misalnya kebudayaan india dengan Bollywood, kebudayaan amerika serikat dengan Hollywood, kebudayaan korea selatan dengan K-pop atau Drakor dan semacamnya.
Menginggat pendapat koentjaranigrat dalam buku pengantar Antropologi (1991) bahwa "kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan manusia yang dimiliki manusia dengan belajar." Dapat kita pahami bersama apa yang disebut kebudayaan tidak saja melulu soal kesenian tradisonal namun juga berkaitan dengan produksi gagasan yang kemudian diaktualisasikan dalam tindakan nyata. Maka tak kurangnya, saya menyarankan kepada kita semua warga Indonesia untuk pulang kembali kepada gagasan kearifan tiap suku yang ada Indonesia, untuk kita mengetahui bahwa kepulangan tersebut akan membuahkan semangat nasionalisme untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai generasi penerus kempimpinan bangsa.
Pada prinsipnya bagi saya berkepribadian di Bidang Kebudayaan  merupakan cita -- cita kebangsaan yang sepenuhnya belum terjawab secara kongkrit, maka sikap bersama atau gotong royong  harus kita galangkan terus -- menerus sehingga menjadi kekuatan tersendiri dan garis pembatas bangsa Indonesia dengan dunia internasional. Peran serta kaum pemuda adalah tuntutan sejarah dan tanggung jawab pada ibu pertiwi.
Peran Organisasi Daerah Bagi Kemajuan BangsaÂ
Selaku Ketua Umum Forum Persaudaraan Antar Etnis Nusantara (Forum PERANTARA), saya melihat sebuah keresahan kolektif pada generasi muda yang aktif di organisasi daerah dan berkeinginan membentuk tatanan kebangsaan berdasarkan nilai -- nilai kebudayaan yang merupakan sari pemikiran luhur bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Setiap kali berdiskusi muncul keresahan kadang campur kekesalan yang nyaris konsisten menganggu suasana petermuan. Kami merasakan seperti ada sebuah kekaguman serta kemewahan budaya bangsa Indonesia namun nampaknya tertinggal di ruang hampa karena tidak semua orang ingin menjamahya dan relatif terlena dengan kebudayaan asing dengan stigma keren, populer dan kekinian.
Sementara disisi lain, kebanyakan anak muda tidak berminat aktif dalam organisasi daerah atau organisasi daerah sebatas ruang silahturahmi sesama satu kampung di tanah rantau. Padahal jika kita dapat memaknai fungsi organisasi daerah, tentu kita lebih jauh mengenal bangsa Indonesia daripada anak muda lainya dan berperan sebagai penyalur pemikiran dan melakukan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Tidak perlu muluk -- muluk, cukup sering mengucapkan pentingnya organsasi daerah bagi kehidupan Indonesia di masa depan. sebab secara strukur organisasi meminta seluruh fungsional mempersatukan teman -- teman satu daerah untuk meneguhkan eksistensi kedaerahan sebagai bentuk kedaulatan dan kekakayaan bangsa Indonesia. Langkah -- Langkah ini memang tidak mudah, tapi sejatinya pekerjaan ini akan menempa kita menjadi seorang manusia Indonesia paripurna, mengenal dan mengetahui nilai kebangsaan dari  keberagaman begitu besar.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku, Bahasa daerah dan terbagi dari beribu gugusan pulau sehingga membentuk karakter dan watak kebangsaan beragam. Dari sinilah perlu kita melihat bahwa perbedaan tersebut menjadikan kita beragam untuk memahami sesama dan melakukan sesuatu konkrit bagi kemajuan bangsa.
Saya berharap bagi teman -- teman yang aktif di organisasi daerah marilah kita duduk bersama dan berkolaborasi sebaik mungkin untuk menggali semua potensi kedaerahan kemudian diaktulisasikan dalam bentuk tindakan konkrit melalui gerakan subtansial tentang kedaerahan yang terkristalisasi dalam kenusantaraan.
Peran organisasi daerah perlu kita tingkatkan sebagai mercusuar kebudayaan daerah dalam meneguhkan kebudayaan nasional. Kerapkali kita temui pencaplokan kebudayaan nasional oleh negara serumpun, satu pihak kita boleh kesal namu dilain pihak kita perlu sadar bahwa inilah bentuk kelalaian kita dalam menegakkan kedaulatan kebudayaan bangsa Indonesia. Sekali lagi kebudayaan, jangalah dilihat diwilayah kesenian saja namun seperti kata Bung karno " Kebudayaan merupakan warisan para lelehur bangsa Indonesia. Kebudayaan tradisional mengandung nilai -- nilai, pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral dan adat istiadat." Kebudayaan terus berkembang sebagaimana zaman terus bergerak, namun dasar kita tidak boleh sekalipun kita tinggalkan karena factor kemajuan zaman.
Sederhananya menurut bung karno muara budaya Indonesia yakni gotong royong. Bekal inilah akan mebuatkan kita yakin dan teguh untuk berjuang dan memperjuangkan sesuatu luhur dari alam nusantara.
Sebagai penginggat izinkanlah saya mengutip pidato bung karno pada 1 Juni 1945 :
" Gotong royong adalah paham yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan, saudara -- saudara! Kekeluargaan adalah satu paham yang statis, tetapi gotong -- royong mengambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota yang terhormat soekardjo satu karyo, satu gawe. Marilah kita menyelasaikan karyo, gawe, pekerjaan, amal ini, Bersama -- sama! Gotong -- Royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan -- keringat bersama, perjuangan bantu -- binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, Keringat Semua buat kebahagian semua. Holopis -- Kuntul -- Baris Buat Kepentingan Bersama! Itulah gotong royong!
Sebagai penutup tulisan ini, hari ini kita generasi muda harus sadar dan cerdas tentang kebudayaan sehingga kita dapat mengurangi pengaruh asing yang tidak mempunyai dampak singnifikan bagi kemajauan kebudayaan dan kebangsaan. Terutama kita semua yang aktif di organisasi daerah marilah kita evaluasi bersama arah gerakan kita bersama, sehingga keterlibatan anak muda Indonesia pelan -- pelan mengerti indentitas kebangsaan Indonesia yang sejatinya, tidak saja melihat dari atribut kedaerahan, kesenian daerah, Bahasa daerah, Kuliner daerah dan sebagainya namun sebuah gerakan yang memiliki makna kebangsaan bagi manusia Indonesia, maka semua unsur kebudayaan perlu kita bangun sarananya dan berorientasi pada keberlanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H