Smartphone, sebuah benda yang pada jaman dahulu mungkin belum terpikirkan seperti apa kelak rupa serta semua fungsinya.
Namun kini kalimat pernyataan di atas nampaknya sudah tampil dalam bentuknya yang nyata dan melekat dalam benak kebanyakan dari kita, dan babak baru perang ponsel di Indonesia-pun semakin seru untuk di cermati.
Saat ini lebih dari belasan vendor produsen ponsel pintar dari seluruh penjuru dunia ikut bertarung di Indonesia dalam kontes perebutan hati para calon konsumennya.
Iya, luas bentang layar sentuh antara 4,5 hingga 6 inch, dipadu dengan kapasitas RAM maupun storage yang mumpuni, jenis komputerisasi sebagai dapur pacu mesinnya, fitur unggulan yang menjadi key selling point ponsel pintar tersebut, hingga besaran kapasitas baterai yang tersemat di dalamnya, itulah semua gambaran spesifikasi serta user experience yang merupakan acuan utama yang kini menjadi pertimbangan para gadgeters di Nusantara sebelum menimang gadget incarannya.
Spesifikasi mungkin saja terus meningkat, user experience mungkin juga terus dikembangkan, namun kini hal itu bukanlah menjadi sesuatu yang paling signifikan, karena sejatinya semua aktifitas research & development para vendor produsen ponsel pintar tersebut tidak diimbangi dengan pengembangan tentang suplai daya yang dapat menopang kinerja ponsel pintar besutan mereka.
Betul sekali, teknologi pengembangan baterai yang berjalan kurang kencang tersebut merupakan "hantu" bagi para produsen, lalu apa solusinya untuk saat ini?
Solusinya bukan lain lagi adalah kapasitas baterai yang besar, hanya itu..? Tidak tentunya, baterai yang besar saja tanpa ditunjang melalui integrasi yang baik antara sistim operasi dengan kualitas hardware yang dibawanya, maka tetap saja keborosan daya baterai adalah hal nyata dan hanya akan menjadi sia-sia belaka.
Namun tidak tentunya dengan ASUS, vendor produsen ponsel pintar yang satu ini begitu jeli melihat kebutuhan pasar yang ada, iya, jagoan dari ASUS yang paling baru saat ini bertajuk Asus Zenfone 4 Max Pro.
Tebakan saya bagi seri Zenfone terbaru ini adalah tentang Max dan Pro yang ditawarkannya, Max menurut saya mungkin mengacu pada Maximum Battery Capacity, sedangkan Pro adalah segala fitur dan set-up kamera Professional yang dibawanya,
Jika benar tebakan saya, maka hal tersebutlah yang memicu kecurigaan saya tentang seberapa Max dan Pro kah lini Zenfone seri keempat yang beberapa waktu lalu dilahirkan oleh Asus ke dunia ini?
Mari kita telisik satu per satu, saya awali dari desainnya, Asus selalu menunjukkan masterpiece ability-nya dalam mendesain ponsel-ponsel besutan mereka, terlebih lagi di Zenfone 4 Max Pro ini, betapa tidak, desain yang merupakan favorit khususnya bagi konsumen gadget di Indonesia dikemas apik oleh Asus, dengan bertubuh metal, tegas dan kokoh Zenfone 4 Max Pro hadir dengan bentang layar sentuh berdimensi 5,5 inch dengan resolusi high definition, layarnya ditopang dengan panel bertema IPS LCD dan juga dipermanis oleh layar lengkung di sisi-sisinya yang disebut 2.5 D glass.Atas dan bawah di bagian depan Zenfone 4 Max Pro ini memiliki fungsinya masing-masing, di atas akan kita dapati kamera depan berukuran 16 MP dengan bukaan lensa berukuran f/2.0 disertai fitur selfie panorama dengan sudut pengambilan 140 derajat, pun disertai pula LED Flash untuk mendukung aktifitas photography dalam keadaan kurang cahaya, sedangkan di bagian bawah terdapat tombol back di kiri dan menu di kanan, yang keduanya mengapit sebuah tombol home berbentuk oval yang manis.
Tidak hanya sebagai tombol home, karna nyatanya fingerprint scanner alias pemindai sidik jari juga diselipkan di tombol home yang tidak dapat ditekan ini, posisi fingerprint scanner ini bagi saya pribadi adalah sebuah keunggulan mutlak yang saya gemari, entah mengapa saya sedikit uncomfortable jika sebuah ponsel pintar meletakkan pembaca sidik jari yang notabene adalah gerbang akses keamanan diposisikan di bagian belakang sepertinya smartphone - smartphone kebanyakan, thumbs up Asus..!!
Jika kita cermati sisi per sisi Asus Zenfone 4 Max Pro ini, maka kita akan dapati dual SIM tray dan satu slot micro SD card dedicated (bukan hybrid) yang ada di sisi kiri, sebaliknya di sisi kanan, terbujur gagah sebuah tombol power ON/OFF yang di atasnya terdapati pula tombol volume rocker.
Port audio jack 3.5 mm terletak di sisi atas smartphone, lalu grill speaker output plus lubang microphone ada di sisi bawah, yang juga ditemani oleh port charging micro USB, keterangan dari Asus-pun menyatakan bahwa Zenfone 4 Max Pro ini memiliki kemampuan langka di kelasnya, dimana smartphone ini mampu berfungsi sebagai pengisi daya untuk gadget lainnya, karna sudah mendukung fitur "REVERSE CHARGING" via kabel OTG yang disertakan secara cuma-cuma di dalam box dari sejak awal pembeliannya, tidak hanya itu, untuk safety security, disertakan pula softcase tambahan secara gratis oleh Asus.
Di punggung belakang Zenfone 4 Max Pro ini dapat dilihat terdapat logo ASUS di bagian tengah, dan juga dua buah kamera yang keduanya beresolusi 16 MP disertai fitur wide angle pula dengan sudut hingga 120 derajat yang diposisikan mendatar alias horisontal di sisi kiri atas, bukaan lensanya tentu tidak mau kalah dengan kamera depannya tadi yaitu f/2.0, pun tidak tertinggal LED Flash yang merupakan aksesoris wajib bagi pelengkap kamera ponsel pintar saat ini, menurut informasi di situs resmi Asus juga dinyatakan bahwa dual kamera belakangnya sudah dilengkapi dengan fitur anti-shake EIS (Electrical Image Stabilization) yang cukup untuk meredam goncangan saat kita mengambil foto & video.
Saat ini, di antara sekian banyak ponsel pintar berkamera ganda dan rentang harga 3 jutaan, apa yang ditawarkan oleh Asus nampaknya lebih masuk akal, bagaimana tidak, jika Zenfone 4 Max Pro dibekali baterai berkapasitas jumbo dengan ketahanan baterai yang luar biasa, dan ditawarkan resmi hanya dengan senilai Rp 2.999.000,- saja.
Harga yang sangat kompetitif di pasar pertarungan smartphone dengan range 3 jutaan, seingat saya belum ada vendor kenamaan lain yang membesut produknya dengan baterai 5000 mAh yang dapat diisi kembali melalui pengisian cepat alias Fast Charging 10 W (5V / 2A) yang mampu mengisi baterai dari 0 hingga 100% hanya dalam waktu 4 jam saja dan set-up dual kamera utama, yang dihargai di level harga tersebut.
Anda semua yang memiliki mobilitas tinggi semisal bekerja seharian penuh di luar ruangan dan jarang menemukan colokan listrik, kini tak perlu resah lagi karena smartphone yang menunjang aktifitas kegiatan anda kehabisan daya dengan Asus Zenfone 4 Max Pro ini, para kawula muda hingga dewasa yang juga membutuhkan ketahanan baterai pada smartphone-nya untuk aktifitas chatting, web surfing, social media, youtubing, hingga bermain game dengan jangka waktu yang lama tidak akan direpotkan lagi dengan cepat habisnya daya baterai.
Dibanderol di 2,999 juta dengan berbagai solusi yang dihadirkan melalui Zenfone 4 Max Pro nampaknya akan membuat ASUS meraup ceruk besar pasar penikmat gadget di Indonesia, kita tunggu saja kiprah ASUS merebut hati para calon konsumennya, nice job, ASUS..!!
Penulis : Zulkifli Awik (alias : Awiek_Nomu)
Seorang "gadget freak" sekaligus "gadget & IoT premium consultant
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H