Mohon tunggu...
zulkhana isna khumairoh
zulkhana isna khumairoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senyum menjadi moodboster setiap saat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bermain, Kreativitas, dan Sains

29 Juni 2023   15:55 Diperbarui: 29 Juni 2023   15:58 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak usia dini merupakan masa-masa yang berharga di setiap waktu atau momennya, karena pada masa itu proses tumbuh kembang anak sangatlah cepat. Masa anak adalah dunia bermain yang menyenangkan. Bermain yang diawasi oleh orang tua atau guru dapat mengembangkan potensi atau kemampuan anak, karena anak akan bermain atau bereksplorasi dan pendamping ( guru atau orang tua ) akan mendampingi serta memberi pengarahan kepada anak.

Bermain juga dapat mengembangkan kreativitas dan sains anak. Sebelum itu mari kita ketahui apa itu kreativitas dan apa itu sains??

Kreativitas bisa diartikan sebagai kemampuan anak atau seseorang untuk menciptakan suatu hal yang baru atau menggabungkan ide lama menjadi sesuatu yang baru. Sedangkan sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengamatan dan eksplorasi, kemudian akan melatih anak untuk memecahkan suatu masalah.

Misalnya saja ketika anak bermain dengan tisu dan air,  air yang diberi tisu maka air  akan terserap kedalam tisu, hal ini karena adanya celah celah di tisu yang membuat air tersebut terserap. Air tersebut juga dapat diberikan warna, yang nantinya anak bisa belajar warna dan bisa mencampurkan kedua warna yang berbeda menjadi warna yang baru.

Dari permainan diatas dapat melatih kreativitas anak melalui pencampuran warna dan dapat menambah pengetahuan sains anak mengenai penggabungan antara tisu dan air.

Kreativitas dan sains juga sangat berkaitan erat, karena melalui keduanya  anak dapat mencoba hal hal yang baru, meningkatkan daya atau kemampuan kognitif anak  karena melatih anak untuk menyelesaikan suatu masalah.

Jadi sebagai pendidik atau orang tua perlunya memperhatikan proses bermain, agar bermain anak lebih bermakna dan lebih bermanfaat untuk tumbuh kembang anak, baik tumbuh kembang fisik maupun intelektualnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun