Mohon tunggu...
Zulkarnain Hamson
Zulkarnain Hamson Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi

Saya adalah dosen dengan latar belakang jurnalis selama 27 tahun

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Hari Tanpa Kekerasan

30 September 2024   08:22 Diperbarui: 30 September 2024   08:38 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto dokumentasi pribadi

Indonesia pernah mengalaminya saat terjadi Gerakan 30 September (G30S) oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Akibat gerakan politik itu nasib PKI bukan semakin cemerlang, malah jatuh dalam jurang kehancuran. Dunia mencatat tragedi G30S PKI sebagai catatan kekerasan kemanusiaan.


Hari Tanpa Kekerasan, hanya mungkin dicapai jika dalam diri manusia tersimpan "Hati Tanpa Nilai Kekerasan". Kekerasan tidak datang dari jiwa yang kenal Tuhannya. Seremonial peringatan bukanlah tujuan, karena beribu peringatan tanpa hati yang dipenuhi rasa "Cinta pada kemanusiaan" maka tak ada gunanya.

Spirit itu haruslah dimulai dari diri sendiri, orang-orang yang tak berfikir memelihara rasa kebencian dalam dirinya, tak akan pernah marah dan mencelakai, merusak, menindas dan berlaku aniaya. Pada diri orang-orang yang terdapat 'nilai merusak' maka adalah ancaman bencana bila ia diberi amanah memimpin. Pada jiwa yang tak bersih akan lahir perbuatan kotor, pada diri manusia yang sombong dan angkuh, kerusakan semakin menjadi-jadi.

Dua pekan lalu, awal September 2024, seorang kawan dosen perempuan mengalami kekerasan verbal. Difitnah, dan direkayasa oleh orang yang selayaknya justru harus menjadi pengayom bagi diri dan jabatannya. Dalam teorinya disebut kekerasan verbal itu adalah tindakan kekerasan yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata untuk menyerang, mendominasi, mengejek, hujat, memanipulasi, dan/atau merendahkan orang lain.

Kekerasan verbal dapat berupa kata-kata kasar, fitnah, ancaman, menakutkan, menghina, atau membesar-besarkan kesalahan. Kekerasan verbal dapat memberikam dampak serius pada kesehatan psikologis korban. Beban yang tidak hanya terasa secara psikologis, tetapi juga dapat memengaruhi kinerja akademis, hubungan interpersonal, kesuksesan dalam karier seseorang. Saya tak percaya karena pelakunya adalah pejabat akademik terhormat yang kita percaya bermoral.

Saya marah dan menyesal pada diri sendiri, karena upaya saya mencegah perilaku jahat itu gagal, saya tak bisa menolong orang dianiaya, sementara sang pelaku berkeliaran di area kampus seperti tak rasa bersalah. Disisi lain orang yang telah mereka kerjai dan korbankan menanggung malu, tak berdaya dan hanya bisa diam.

Saya berjanji dalam hati, suatu saat akan menjadikan peristiwa penganiayaan itu, sebagai rekam jejak kawanan 'penjahat' tak punya nurani, akan mengadang mereka dalam momentum lain, bilamana berjumpa dalam uji kredibilitas, jika suatu saat para kawanan itu akan mengajukan diri sebagai pemimpin, pejabat publik atau tingkatan menyangkut harkat dan martabat orang.

Dunia ini memang punya sisi gelap, seperti halnya dengan manusia yang juga punya sisi baik dan buruk. Tentu itu bukan alasan kita bisa berbuat semaunya.

Makassar, 21 Sepetember 2024
Zulkarnain Hamson

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun