Catatan 1: Memahami Komunikasi Nonverbal
KOMUNIKASI sebagai ilmu menyumbangkan satu bagian penting yakni komunikasi nonverbal. Disebut juga dengan nama 'bahasa tubuh'. Marina, melalui akun Pinterest miliknya, dan saya ikuti selama ini memajang 9 tipe komunikasi nonverbal. Tentu saja uraiannya diperlukan agar kita bisa lebih mudah menarik manfaat bagi diri kita, setelah mengenal dan memahaminya. Sebagai ilmuan, tentu Marina sangat berjasa bisa membawa kita sampai pada penggambaran tipe.
- - - - - - - - - - -
Gesture itu satu bagian dari komunikasi nonverbal, saya memakainya untuk memulai catatan harian ini karena lazim kita dengarkan di luar tembok kampus dan pentingnya lagi, karena telah kita gunakan sejak mula keluar dari rahim ibu kita. Penelusuran saya pada "International Society for Gesture Studies (ISGS)" dijelaskan bahwa "Gesture adalah gerakan tubuh atau anggota tubuh yang merupakan bagian dari komunikasi nonverbal.Â
Gesture itu digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu, baik sebagai pengganti bicara (suara) atau bersamaan dengan kata-kata. Dapat melibatkan gerakan dari tangan, wajah, atau bagian lain dari tubuh. Fungsi gesture, mengarahkan perhatian, menunjuk objek, upaya mempertahankan fokus perhatian pada objek yang sedang dibicarakan. Manusia sudah berkomunikasi nonverbal sejak bayi, ketika belum bisa apa-apa.
Diketahui juga bahwa Gesture merupakan bahasa utama dalam karya seni rupa. Gestur tubuh dan ekspresi wajah dalam lukisan itu mengungkapkan ekspresi tertentu, salah satunya adalah kepribadian. Sebelum lanjut saya ingin berucap terima kasih pada guru Syamsuddin Aziz Profesor Muhammad Akbar, Iqbal Sultan dan Muliadi Mau atas diskusi mutual dalam girah penelitian saya. Karena tentu faedahnya akan turun sebagai amal jariah bagi anak mahasiswa di kelas kuliah saya. Saya berfikir para mahasiswa itu tak pernah ketahui, bahwa untuk bisa berdiri bicara depan mereka, saya harus melewati jalan penuh liku, duduk menunggu para guru-guru di atas punya waktu lowong, untuk bisa digali pemikirannya tetapi tentu itu bukan alasan, lagi pula para guru itu seperti layaknya air terjun Bantimurung, Maros, tak pernah kering.
Penelusuran awal pada skema Marina, bertemu kata Kinesics, dijelaskan studi tentang komunikasi nonverbal melalui gerakan tubuh, seperti ekspresi wajah, gerakan tangan, postur, dan gerakan tubuh lainnya. Istilah ini diperkenalkan oleh antropolog Ray Birdwhistell pada 1950-an.Â
Kinesics mencakup analisis bagaimana orang menggunakan gerakan tubuh untuk bisa berkomunikasi, baik secara sadar maupun tidak sadar, serta bagaimana pesan atau emosi disampaikan melalui gerakan, senyuman bisa menunjukkan kebahagiaan, sedangkan tangan yang disilangkan bisa menunjukkan pertahanan atau ketidaknyamanan. Semua itu sadar atau tidak sudah menjadi bagian dari perilaku tubuh kita saat berbicara, saya amati itu pada kawan Canny Watae kawan bicara yang 'hangat'.
Untuk skema kedua ada kata Haptics adalah studi tentang komunikasi melalui sentuhan. Ini dalam konteks komunikasi, Haptics mencakup bagaimana sentuhan digunakan untuk menyampaikan pesan atau emosi, seperti berjabat tangan, menepuk bahu, memeluk, atau bahkan bila kita menyentuh lengan seseorang. Setiap budaya memiliki norma dan cara interpretasi yang berbeda tentang sentuhan.Â
Dalam beberapa budaya, sentuhan bisa menjadi bentuk keintiman atau persahabatan, sementara dalam budaya lain, itu bisa dianggap sebagai pelanggaran batas pribadi. Haptics itu juga digunakan dalam teknologi, merujuk pada interaksi sentuhan dalam perangkat digital, seperti getaran di ponsel yang memberikan umpan balik ketika disentuh. Artinya Haptics terus berada dalam aktivitas kita tanpa membedakan atau klasifikasi manusia.