Mohon tunggu...
Zulkarnain Hamson
Zulkarnain Hamson Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi

Saya adalah dosen dengan latar belakang jurnalis selama 27 tahun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wawasan Pemimpin

13 September 2024   13:04 Diperbarui: 13 September 2024   13:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Gambar dokumentasi pribadi

Bagaimana dengan institusi lain?. Mari kita lihat pada media sebagai alat ukur lain, wawasan utama pemimpin media adalah dua dimensi pokok, yakni manajerial usaha (perusahaan) dan manajerial redaksi. Satu dari kedua komponen itu tidak sehat, maka media akan 'sakit.' Media profesional akan membayar upah jurnalisnya secara layak dan tentu profesional, jika tidak maka kualitas produk berita juga akan mengalami masalah. 

Kampus yang tak sehat, umumnya abai pada penggajian dosen, itu berdampak pada proses dan kualitas pengajaran. Hasilnya bisa ditebak, jika dosen berkualitas tetap bertahan maka ia akan mencari beban kerja lain, sebagai sampingan agar penghasilannya dapat menunjang tugas mengajar. Jurnalis yang dibayar tak layak, akan cari kerja sampingan.

Wawasan tentu tidak selalu identik dengan sikap profesional. Seorang dokter yang memilih untuk mengabdi pada kemanusiaan, bisa ia saja tetap bekerja profesional sesuai prosedur medis, namun dengan upaya itu, ia mengabaikan standar layanan komersial dari sisi bayaran. Dosen yang memilih tetap mengabdi pada kemanusiaan (mendidik) dengan ikhlas, tentu akan mengabaikan standar layanan komersial pada gaji atau honor. 

Maka pada Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) 2024, kita bisa membaca liputan media nasional tentang nasib dosen yang dibayar tidak lebih dari Rp3 juta. Atau pada Hari Pers Nasional (HPN) yang tentu diperingati setiap tahun, menyeruak harapan dari para jurnalis akan upah layak. Tentu saja gaji/upah tidak saling berkait dengan wawasan. Tetapi para pimpinan sekolah, kampus dan media yang fakir wawasan, tak akan sampai bisa menemukan solusi dari problematika dasar itu. Wallahu A'lam.

Watampone, 13 September 2024
Zulkarnain Hamson

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun