Mohon tunggu...
Zulkarnain Hamson
Zulkarnain Hamson Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Ilmu Komunikasi

Saya adalah dosen dengan latar belakang jurnalis selama 27 tahun

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Penyalahgunaan Kekuasaan

20 Juli 2024   00:50 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ADALAH keniscayaan bagi masyarakat saat ini,  mendapati orang yang sudah mereka pilih dengan kesungguhan hati, dipercaya, diharapkan dan tentu diyakini dapat membawa, mewakili aspirasi mereka sebagai pelayan dalam semua gedung-gedung pemerintah bertindak menyimpang (tak amanah), menyalahi harapan. 

--------

Peristiwa semisal kasus korupsi yang melibatkan Jejomar Binay Jr., bekas Wali Kota Makati, Filipina, terjadi era 2014. Tuduhan terhadap diri dan juga ayahnya, Jejomar Binay Sr., mantan Wakil Presiden Filipina, mencakup dugaan korupsi terkait proyek pembangunan Gedung Parkir Makati City Hall II. 

Tuduhan muncul ketika mereka masih aktif dalam politik, dan investigasi serta persidangan terhadap kasusnya berlangsung beberapa tahun setelahnya. Wali Kota Makati itu, akhirnya berakhir di pilu di depan meja pengadilan. Dikenai tuduhan serius telah melakukan 'Abuse of Power' atau tindakan penyalahgunaan kekuasaan, semasa menjalankan jabatannya sebagai pemangku amanah masyarakat Kota Makati.

Tindakan penyalahgunaan kekuasaan itu termasuk dalam perbuatan tercela yang melawan hukum. Beberapa bentuk 'Abuse of Power' lazim dijumpai dalam kehidupan birokrasi; penyuapan, korupsi, pengancaman atau penghinaan pada bawahan, dan mengambil yang bukan haknya. Singkatnya 'Abuse of Power' adalah ketika seseorang yang memiliki kekuasaan, jabatan (power) lebih tinggi melakukan penyalahgunaan wewenang yang ada padanya untuk kepentingan pribadi. 

Seorang jurnalis senior bernama David Wise dikenal juga sebagai penulis Amerika terkenal dengan karya-karyanya tentang; intelijen, spionase, dan keamanan nasional. Buku terkenalnya "The Invisible Government" dan "Spy: The Inside Story of How the FBI's Robert Hanssen Betrayed America."

Semua karya jurnalis itu sangat dihargai tentu saja karena kedalaman penelitian berikut wawasannya  dalam dunia intelijen. Saya memilih Wise, karena ia mengulas dengan detail tentang penyalahgunaan kekuasaan. Di bawah publisher McGraw-Hill, Wise tidak sendiri menulis buku yang membahas tentang 'Abuse of Power' dalam banyak konteks berbeda, termasuk bisnis, politik, dan manajemen.

 Buku-buku bertema bahasan bagaimana penyalahgunaan kekuasaan dapat merusak integritas, etika, serta kepercayaan dalam berbagai institusi meliputi, "Etika dan Kepemimpinan" mengurai bagaimana pentingnya etika dalam kepemimpinan dan tentu bagaimana penyalahgunaan kekuasaan dapat mengikis moral juga kepercayaan dalam tubuh organisasi.

Selain politik dan pemerintahan, yang dengan lugas mengeksplorasi praktik penyalahgunaan kekuasaan dalam sejarah politik, berikut dampaknya terhadap masyarakat, bagaimana publik serta lembaga dapat mencegahnya. 

McGraw-Hill juga terus menerbitkan literatur studi hukum untuk menjelaskan kerangka hukum yang dirancang mencegah penyalahgunaan kekuasaan, menjelaskan kasus-kasus hukum yang gagal atau berhasil mengekang penyalahgunaan kekuasaan. Sangat sedikit yang paham bahwa kekuasaan itu datang satu paket dengan sanksi (resiko), kebanyakan hanya memandang dari sudut kehormatan, kejayaan, kebanggan, citra dan boleh jadi harapan kekayaan. Pada amanah publik dititp bukan hanya tugas tetapi juga biaya (uang).

Dari amanah itulah awal bencana datang, fitnah menyebar, desas-desus, intrik, dan strategi politik bertumbuh, saat baru dilantik 'miskin' (kurang harta), setelah menjabat jadi kaya raya. Laporan kekayaan bisa dimanipulasi (rekayasa), akan tetapi logika terbalik kerap menjelaskan dengan apik. 

Bahkan dalam kisah Islam, Abu Hurairah yang dikenal 'miskin' dengan status sebagai Ahl As-Suffa (hidup di pelataran masjid di Madinah) dan di kekhalifahan Umar Ibn Al Khattab diangkat sebagai gubernur Bahrain, hingga meninggal diterpa isu penyalahgunaan kekuasaan (korupsi), hanya karena beliau memakai jubah yang agak mahal, harta kekayaannya diperiksa dengan detail, baik sebelum maupun sesudah dicopot dari jabatan gubernur. Wallahu A'lam Bissawabe.

Makassar, 19 Juli 2024

Zulkarnain Hamson

Penulis Buku: "Membedah Anatomi Korupsi" (2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun