Mohon tunggu...
Zulkarnain El-Madury
Zulkarnain El-Madury Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Firman Allah: "Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka". (Al-Kahfi 95) Sebelumnya sebagai da'i MTDK Muhammadiyah, Ma'hab bin Baz. Berhaluan Islam Suni, berdasarkan manhaj Salaf (mengikuti jejak sahabat Rasulullah SAW.) 081317006154

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

*Menyingkap Kematian Yesus Versi Nag Hammadi *

1 Oktober 2010   03:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:49 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menarik untuk disimak, sebuah pustaka Perpustakaan Nag Hammadiadalah sebuah koleksi teks Gnostik Gereja perdana yang ditemukan di kota Nag Hammadi di Mesirpada th. 1945

Injil Perjanjian Baru yang empat sepakat bahwasanya Yesus mati disalib atas perintah gubernur Romawi untuk Palestina yang bernama Pontias Pilatus pada tahun tiga puluhan dari abad pertama. Hanya saja, peristiwa ini bukan hanya tidak disebutkan dalam Injil Nag Hamady, tetapi lebih dari itu sebagian darinya malah menyebutnya secara terus terang kemudian mencela orang yang mengatakannya. Dalam injil-injil Koptik yang tidak menyebutkan kisah penyaliban, nama Pilatus tidak disebutkan sama sekali. Injil versi temuan di Nag Hammadi mengisahkan kisah kematian Yesus, tidak sama persisnya dengan keempat Injil yang memuat kisah kematian yesus di Palang Salib.

Sepertinya ada pertentangan diantara para penulis Injil dan kisah petrus yang menolak kematian Yesus di tiang Salib. Memang sulit mendifinisakan suatu temuan untuk bisa diakui secara total, karena harus melalui proses reformasi besar besaran terhadap sekedar pemahaman tentang dogma. Akankah akal sehat bisa menjembati dua kutub yang berbeda dalam penambatan kisah kisah kenabian, tanpa perasaan bahwa temuan itu hanya sebuah temuan yang belum tentu benar. Akal sehat dapat dijadikan ukuran untuk melacak kebenaran, dan tidak harus mandeg disuatu titik yang tidak berkesinambungan. Terlebih membicarakan tentang ajaran sebuah agama, yang didasarkan pada naskah dan tulisan dari suatu kesaksian seorang penulis, memang perlu kepekaan sendiri.

Tidak menyeret permasalahan temuan itu sebagai provokasi temuan terhadap agama, tetapi harus bisa menjadi telaah bersama dengan jelas, apakah temuan itu didukung fakta atau tidak. Karena naskah tua tersebut juga merupakan fakta yang tidak dapat ditolak. Hanya pertanyaannya, dapatkah terbuka pintu gereja, ketika ada seorang juru selamat lain datang mengabarkan tentang kematian Yesus yang berbeda dengan Injil Injil lainnya.

Salah satu temuan dari Nag Hammadi itu menyebutkan kisah Yesus sebagai Berikut:

Disebutkan dalam Injil Petrus melalui mulut Petrus sendiri:

"Saya melihatnya seolah orang-orang manangkapnya. Aku bertanya, "Apa yang saya Iihat ini tuan? Engkaukah yang diambil oleh mereka itu? , Ataukah mereka memukuli dua telapak dan dua tangan orang lain?' Sang penyelamat berkata kepadaku, '... orang yang mereka paku dua tangan dan telapak kakinya itu adalah pengganti. Mereka meletakkan orang yang menjadi perupanya di dalam kehinaan. lihatlah kepadanya! Lihat juga kepadaku!.

Berita Petrus ini adalah salah satu temuan yang ada di Nag Hammadi mesir, menjelaskan tentang peristiwa pelek yang melahirkan kontroversi dalam dunia Kristen. Dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa yesus selamat dari rencana pembunuhan gubenur Romawi Pontias Pilatus. Ia menyangkal kalau Yesus itu mati ditiang Salib. Menurut Pitrus, "Seolah orang orang menangkapnya". Dan perhatikan kata lanjutannya:Sang penyelamat berkata kepadaku, '... orang yang mereka paku dua tangan dan telapak kakinya itu adalah pengganti. Mereka meletakkan orang yang menjadi perupanya di dalam kehinaan. lihatlah kepadanya! Lihat juga kepadaku!.. Ini kesaksian petrus, sebagai orang terdekat Yesus, melihat dengan langsung wajah Yesus dan mereka yang ada di tiang Salib. Lalu siapa yang ditiang salib, Di Alkitab ada dua Yesus, Yesus Barabas dan Yesus Nazarat, kemungkinan dia yang mati di Salib itu adalah Yesus Barabas, bukan Yesus Nazarat. Yesus barabas adalah seorang penjahat yang ditangkap oleh kerajaan romawi, dijobloskan kedalam penjara atas dasar kejahatannya.

Markus, Matius dan yohanes tidak, jelas memberikan keterangannya dalam PB, siapa sebenarnya yang di salib. "Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan." (Markus 15:15)Kata "Sesah" itu artinya dirobah, kalau benar penulisan Injil itu, maka telah terjadi perobahan, seolah yang diserahkan adalah Yesus Nazarat, padahal Yesus Barabas. Selain itu pengumpuran berita tentang Yesus oleh keempat penulis PB itu tidak langsung mendengar dan menyaksikan sendiri, melainkan mengutip berita dari kisah kisah para pengabar Injil..

Dalam peredaran kitab pelengkap, ada disebutkan tentang Injil Petrus, tetapi pekabaran ini berbeda dengan Nag Hammadi, padahal injil injil itu lahirnya sama. Tentu perlu jangkauan akal kita terhadap sejarah secara total, apakah kitab kitab tersebut memang memenuhi ruangan sejarah yang sesungguhnya, atau telah terjadi pengeditan. Tanpa berburuk sangka pada penggali sejarah, diperlukan kemampuan khusu menelaah sejarang, mengapa dalam kisah koptip mesir dan yunani berbeda. Padahal keberadaan Nag hammadi juga diakui oleh dunia Kristen.

Disebutkan pula dalam Buku set terbesar, temuan di Nag Hammadi. Yesus berkata:

"Orang lain... yang merasakan empedu dan cuka.... bukan aku... orang lainlah yang memikul salib di atas pundaknya, juga orang lain yang dipakaikan mahkota duri di atas kepalanya . Aku sendiri beriang gembira di tempat tinggi..... aku menertawakan kehodohan mereka. ". Ayat ini jelas menggambarkan pengakuan Yesus sendiri, apakah yesus itu mati di Salib, Karena menurut pengakuan Yesus yang dislib itu adalah orang lain bukan dia. Padahal dengan menempatkan Yesus sebagai manusia yang tidak mati ditiang salib, akan lebih menunjukan kenabian yesus. Penyangkalan Yesus tersebut, yang dipaparkan oleh buku Set terbesar Nag Hammadi, bisa menjadi suatu bukti bahwa Yesus selamat dari penyeksaan seperti yang dikisahkan PB. Apakah karena Temuan ini tidak mendukung kisah PB, lalu dikeluarkan dari wilayah PB.

Demikian pula kata Yohanes versi Nag Hammadi, bahwa Yesus Bersabda: "Tidak terjadi pada diriku semua yang dikatakan oleh orang-orang itu. ". Menarik bukaan kalau kita telaah, betapa pekabaran tentang Yesus itu terdiri dari Fase, Fase penulisan alkitab, oleh orang orang romawi sendiri yang mengolah alkitab dengan bahasa khusus, dan ada pula mngelolah penulisan Al-Kitab dengan bahasa umum. Ini bisa dilihat dalam ketidak terpaduan dua isi pekabaran tentang Yesus. Satu menyebutkan kalau Yesus di Salib dan satu lagi menyebutkan kalau Yesus tidak di Salib. Menetapkan suatu nalar, berbekal kenyataan yang ada, tentang doktrin agama, memang sulit dielakkan, tetapi pemaparan ini paling tidak adalah langkah awal, bahwa ada masalah yang belum terpecahkan dengan temuan temuan itu, yang seolah ditutup tutupi oleh kekuatan doktrin. Diakhir tulisan ini ada nasehat dari Injil Thomas: "Yesus bersabda: "Seorang peneIiti teruslah meneliti hingga menemukan! Dia pasti menjadi sibuk setelah menemukan. Dan setelah menemukan dia akan kagum Saat itu dia akan menghukumi semua orang. "Yesus bersabda: "Lihatlah kerajan di langit, niscaya burung-burung langit akan mendahuluimu ke sana. Jika mereka mengatakan kepadamu: "Kerajaan itu ada didalam air; niscaya ikan-ikan akan mendahuluimu ke sana. Kerajaan itu berada di dalam dirimu.... ketika kalian semua mengenali diri kalian saat itu kalian akan menjadi mengerti (Arifin) ... Tetapi, jika kalian tidak mengenalinya, kalian akan hidup dalam kefakiran, bahkan kalian adalah kefakiran itu sendiri. ". Kesimpulannya: Memahami Yesus, tidak sebatas menyatakan keimanannya, kepadanya. Tetapi harus bisa menjelajahi ruang kehidupan Yesus, Apakah Yesus dijamannya sama dengan Yesus seperti gambaran Alkitab ?.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun