Mohon tunggu...
Zulkarnain Wahab
Zulkarnain Wahab Mohon Tunggu... -

Saya adalah mahasiswa S1 PGSD UNS Semester 5

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahaya Sombong, Iri, Emosi dan Nafsu Syahwat

10 November 2010   08:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:43 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sendi – sendi kekufuran itu ada empat : al-kibr ( kesombongan ) , al-hasad ( rasa iri), al ghadab ( emosi) dan asy-syahwat ( nafsu syahwat).

Kesombongan akan menghalangi seseorang berbuat taat. Rasa iri akan menghalangi seseorang dari menerima atau memberi nasehat. Marah menghalangi seseorang dari berbuat adil. Nafsu menghalangi seseorang dari menfokuskan diri saat beribadah. Artinya , jika sendi kesombongan itu sirna maka seseorang akan dengan mudah melakukan ketaatan. Jika tidak ada rasa iri dengki maka seseorang akan dengan mudah memberi atau menerima nasehat orang lain. Jika tidak emosi maka seseorang akan dengan mudah berbuat adil dan tawadhu’ ( merendahkan diri). Jika syahwat tidak ada maka dengan mudah seseorang akan bersabar,menahan diri dan menfokuskan diri dalam nikmatnya beridadah.

Keempat sifat tercela ini tidak bisa hilang begitu saja. Gunung yang kokoh lebih mudah sirna dibanding empat sifat ini. Terutama jika sifat-sifat ini sudah menjadi perangai yang melekat, maka tidak ada satu amalanpun yang dilakukan dengan konsisten serta jiwa pelakunya tidak akan bisa bersih selama sifat-sifat ini masih melekat meski dia melakukan amal shalih. Tiap kali melakukan amal shalih, empat sifat ini datang merusaknya. Jika empat sifat ini sudah bertengger dihati maka dia akan mengubah pandangan hati, yang bathil terlihat haq dan ang haq terlihat bathil, yang ma’ruf terlihat mungkar dan sebaliknya. Sifat-sifat ini akan mendekatkan pelakunya kepada dunia dan menjauhkannya dari akhirat.

Rasa marah itu bagaikan binatang buas, jika terlepasdia siap menerkam siapa saja.

Syahwat itu ibarat kobaran api, ketika dinyalakan dia siap membakar orang yang menyalakannya.

Rasa sombong itu seperti kaum pemberontak, jika dia tidak berhasil membunuhmu maka dia akan mengusirmu dari wilayah kekuasaanmu. Artinya, kesombonganmu adalah awal dari kehinaanmu.

Sedangkan rasa iri itu sama seperti pembangkang terhadap Dzat yang lebih berkuasa darimu ( ALLAH SWT).

Jika ada orang yang mampu menaklukan syahwat dan emosinya, maka setan akan menjauhinya. Sedangkan orang yang bertekuk lutut terhadap nafsu syahwat dan emosinya , maka dia takut terhadap baying-bayangnya sendiri.

Ya ALLAH SWT jadikanlah jiwa-jiwa kami menjadi jiwa yang bertaqwa, bersihkanlah ia. Engkaulah Dzat terbaik yang bisa membersihkan jiwa-jiwa kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun