Di dekat Watu Gatheng terdapat makam putra dan cucu raja bernama Regol Hasta Renggo. Untuk mengobati kekecewaan, kami mengunjungi makam tersebut. Karena lelah juga, kami memutuskan untuk istirahat sejenak. Namanya memang makam, namun tidak seperti makam pada umumnya, kawasan makam ini tidaklah menakutkan. Malah terdapat pendopo dan kantor yang disediakan bagi wisatawan dan pengurus makam.Â
Kami duduk di pendopo sembari mengistirahatkan kaki. Kebetulan waktu itu ada penjaga yang sedang bersantai di pendopo. Kami kemudian mengobrol. Beliau menceritakan asal mula adanya Kampung Wisata Purbayan. Beliau sangat antusias ketika bercerita. Pengalaman yang menyenangkan bisa banyak berinteraksi dengan warga lokal di sana.Â
Setelah lelah kami hilang, kami memutuskan untuk pulang. Kami berjalan balik menuju parkiran Masjid Gedhe. Menurut saya, bisa mengeksplor Kotagede merupakan pengalaman berharga. Apalagi bisa mencoba jajanan dan berinteraksi dengan warga lokal yang amat sangat ramah. Jalan-jalan sore di Kotagede bisa menjadi referensi liburan teman-teman yang ingin sehat sekaligus berwisata.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H