Beriman kepada qadha dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Keyakinan ini mencerminkan keimanan kepada kehendak dan ketetapan yang sudah ditentukan oleh Allah SWT atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Dalam islam, qadha dan qadar sering diartikan sebagai ketetapan Allah SWT.
Pemahaman tentang qadha dan qadar mengajarkan bahwa Allah SWT adalah Sang Maha Kuasa lagi Maha Mengetahui. Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan, baik berupa kebaikan maupun keburukan, sudah termasuk dalam rencana-Nya yang sempurna. Namun, hal ini tetap harus disertai dengan usaha dan ikhtiar dari masing -- masing individu, karena Islam menekankan keseimbangan antara takdir dan usaha. Bagaimanapun doa tanpa usaha itu merupakan hal yang sia -- sia.
Keimanan kepada qadha dan qadar memiliki dampak besar dalam kehidupan seorang muslim. Dengan beriman kepada qada dan qadar mampu menanamkan sifat tawakal, sabar, serta rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu, menghindarkan dari sikap putus asa dalam menghadapi ujian hidup karena tertanam dalam diri bahwa segala sesuatu adalah rencana-Nya yang sempurna, sehingga dengan memahami dan mengamalkan ajaran ini, dapat membantu menjalani kehidupan dengan penuh keyaakinan dan optimisme, serta menjadikan Allah SWT sebagai sandaran utama dalam setiap langkah.
Pengertian Qadha dan Qodar
Menurut Shihab dari Quraisy, takdir berasal dari kata "qadara" yang berarti ukuran dan menunjukkan suatu nilai. Bila Allah telah menetapkan angka demikian, maka Dia telah memberinya makna dan arti penting, nilai tertentu, batasan tertentu, bahkan bakat tertentu dalam pikiran dan tubuh manusia itu sendiri (Shihab dalam Putra, 2020). Qadha secara bahasa berarti ketetapan atau keputusan, sedangkan secara istilah dalam agama Islam, Qadha adalah ketetapan Allah yang telah ditentukan sejak zaman azali mengenai segala sesuatu yang akan terjadi di alam semesta.
Pendapat lain menyatakan bahwa "Qada" berarti kehendak manusia dan "Qadar" berarti perintah Allah, atau sebaliknya (Putra et al, 2020). Secara istilah, Qodar adalah pelaksanaan dari Qadha, yaitu bagaimana ketetapan tersebut terjadi dalam kehidupan manusia dan alam semesta sesuai dengan kehendak Allah. Keduanya memiliki hubungan yang berkaitan satu sama lain dimana hal tersebut sudah ditentukan sebelum kita semua ada. Dengan kata lain, mengacu pada takdir yang saat ini terjadi dan mengarah ke dua pembagian lebih lanjut, yakni Takdir Muaraq (dapat diubah) dan Takdir Mubram (tidak dapat diubah) (Wahyudi & Marwiyanti, 2017; Putra & Mutawakkil, 2020).
Beriman kepada Qadha dan Qodar adalah rukun iman yang keenam dalam Islam. Hal ini berarti seorang Muslim wajib percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah SWT. Beriman kepada Qadha dan Qodar berarti meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi, baik itu kebahagiaan atau musibah, adalah bagian dari ketetapan yang tidak bisa dihindari.
Pentingnya Beriman kepada Qadha dan Qodar
- Menumbuhkan Rasa Tawakal Beriman kepada Qadha dan Qodar menumbuhkan rasa tawakal kepada Allah. Seorang Muslim yang percaya bahwa segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah akan lebih mudah menyerahkan hasil usahanya kepada Allah, setelah berusaha dengan maksimal.
- Meningkatkan Kesabaran Dengan keyakinan kepada Qadha dan Qodar, seorang Muslim akan lebih sabar menghadapi cobaan hidup. Dia menyadari bahwa segala musibah dan kesulitan yang dihadapi adalah bagian dari ujian Allah yang sudah ditetapkan untuknya.
- Menghindari Kesombongan Beriman kepada Qadha dan Qodar membuat seseorang menyadari bahwa segala kesuksesan dan pencapaian adalah karena izin Allah. Ini mencegah munculnya sikap sombong dan merasa bahwa keberhasilan adalah hasil dari usaha pribadi semata.
- Mendorong untuk Terus Berusaha Meskipun segala sesuatu telah ditetapkan, Islam tetap menganjurkan umatnya untuk berusaha. Beriman kepada Qadha dan Qodar tidak berarti pasrah tanpa usaha, tetapi sebaliknya, harus terus berusaha sambil menyadari bahwa hasil akhirnya ada di tangan Allah.
- Menjauhkan Diri dari Keputusasaan Seorang yang beriman kepada Qadha dan Qodar akan terhindar dari keputusasaan. Dia yakin bahwa setiap ujian dan kesulitan yang dihadapinya sudah diatur oleh Allah, dan pasti ada hikmah di balik setiap kejadian.
Dalil-Dalil yang Menguatkan Pentingnya Beriman kepada Qadha dan Qodar
- Al-Qur'an:
- Surah Al-Hadid ayat 22:
- "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya."
- Allah berfirman dalam Surah Al-Qamar ayat 49:
- "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran."
- Dalam Surah At-Taubah ayat 51:
- "Katakanlah: 'Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.'"
- Hadis:
- Rasulullah SAW bersabda:
"Berimanlah kamu kepada takdir, yang baik dan yang buruk. Jika kamu mati tidak dalam keadaan beriman kepada takdir, kamu akan masuk neraka." (HR. Tirmidzi)
Bagaimana Cara Menerima Qadha dan Qodar