Mohon tunggu...
Zulinna Zui
Zulinna Zui Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejak Malam Menangis

30 Juli 2016   21:05 Diperbarui: 30 Juli 2016   21:58 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 kau bilang awan itu kumpulan air yang menguap 

ku kira keteguhannya bertahan sangat lama 

nyatanya putar balik itu tetap ada 

malam menangis lagi ayah 

saat mataku terasa sangat basah .... 

ada pilu yang ingin aku tangisi malam ini 

tapi kau bilang langit terlalu luas 

untuk memperhatikan air mataku 

kau bilang awan masih banyak menampung air 

jadi aku tak perlu menangis 

untuk membasahi tanah ini 

kau bilang senja masih jingga 

jadi waktuku masih banyak untuk tersenyum 

malam menangis lagi ayah ... 

mungkin awan sudah tak tahan melihat derita bumi

mungkin hatinya terlalu lunak untuk mengeras

mungkin jantungnya tak beraturan lagi 

simpatinya masih berbaik hati 

malam menangis lagi ayah ... 

saat sembab itu menyirat semi 

bunga itu berterima kasih pada awan 

apakah mereka saling mengenal ayah 

sedang jarak mereka ribuan hari ? 

malam menangis lagi 

mungkin awan tak sabar 

akan sambutan hangat terima kasih bumi 

hatinya terlalu suci untuk di robek 

apakah dia senang dengan tangisnya 

ayah 

kau bilang sandiwara itu munafik 

aku tahu awan baik baik saja 

sejak matanya harus bekerja keras 

aku tahu ambisinya masih sama 

ia masih awan yang meminta senyum bumi 

begitulah inginku tentang cinta 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun