Tahun lebih cepat melupakanmuÂ
Di banding rindu yang berakar di dalam kalbuÂ
Kau rinai yang menyergap kehangatan
Tahun lebih cepat memintamu berkemasÂ
Sebelum pilu itu membasahi seluruh rongga hatiÂ
Dulu ini tentang masa lalu kitaÂ
tentang engkauÂ
kau nada yang tak pernah sumbangÂ
Kau memilukan tanpa air mataÂ
Kau bahagia yang tak terlihatÂ
Aku jatuh hati padamuÂ
Saat kau menawari lekung senyum di wajahkuÂ
Dengan seberkas fajar yang menyorot di sela kacaÂ
Kau meminta tawa yang kau mauÂ
Bukan untukmuÂ
Tapi untukku
Kau bilang aku tak boleh termenung sendiri
Kau bilang sajak itu adalah tentang kauÂ
Kau yang datang saat aku sendiriÂ
Dan kau pergi saat bahagia ku tampakÂ
Kau tak meminta apapunÂ
Kau hanya mengemis senyumkuÂ
Kau perberi semangat yang luar biasaÂ
Kau tak mau aku tergeletak lalu matiÂ
Kau ingin aku mewujudkannyaÂ
Kau luar biasa temanÂ
Terima kasih atas segalanyaÂ
Tapi kiniÂ
Tahun lebih cepat melupakanmuÂ
Di banding cinta yang bersarang dalam hatiÂ
Tahun lebih lihai mengelabuikuÂ
Kau sudah berjalanÂ
Tapi aku masih menunggumuÂ
Dan tahun lebih ingin aku selaly mengingatmu
Di banding harus mempertemukan kitaÂ
[caption caption="ilustrasi:andromeda07.blogspot.co.id/2011/03/perpisahan-termanis.html"][/caption]
Â
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI