Mohon tunggu...
Zulinna Zui
Zulinna Zui Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Kira

13 Mei 2016   23:36 Diperbarui: 14 Mei 2016   00:09 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="ilustrasi Dokumen Pribadi"][/caption

Tuhan ,,,,

Diri hanya tetap berjalan 

Tak perduli gelap atau terang 

Ku kira dunia memperhatikan 

Nyatanya hanya merajam 

Tak perduli 

Seberapa besar rasa itu meradang 

Mungkin merenggut sebuah ingatan 

Aku kira dunia memilihku 

Menjadi manusia tanpa sebuah alasan 

Jatuh cinta itu menyakitkan 

Tolonglah jangan melukai nafasku 

Dengan guncangan bodoh 

Melelehkan air mata 

Tuhan 

Aku tak meminta lebih 

Aku tahu batas kurangku terhadapmu 

Tapi bolehkah aku merajuk 

Lebih fasih dengan nafas bersih 

Aku juga merindui rasa yang mereka miliki 

Aku hanya insan tak berdaya 

Saat kau tak berkehendak maka tiadalah 

Tak mampu menyergah 

Aku hanya menerima 

Tuhan 

Di mana batas sebuah penantian 

Bodohkah aku menjadikannya tujuan 

Di mana rasa kasih yang ku cari 

Naifkah aku yang tak bersabar 

Tuhan aku ini tak berdaya 

Hanya tetap bergegas 

Dan berjalan sesuai tegurmu 

Aku kira kau perduli takdirku 

Nyatanya aku masih melukaimu 

Tuhan 

Praduga keji ini menautkan diri 

Pada sebilah hati yang kosong ini 

Izinkan aku berlalu 

Dan biarkan hati tetap menegurmu 

Tuhan 

Aku kira aku terbaik 

Nyatanya aku bukan pilihan 

Jadi 

Bolehkah aku saja yabg menghampirimu ? 

Apakah kau akan menerima ? 

Tuhan 

Kau tahu betul 

Keluh yang terbuai oleh bibir ini 

Amat lugas tak beradab 

Aku tahu 

Tak layaknya diri akan seluruh itu 

Tapi bolehkah aku tahu 

Tanpa perkiraan 

Bahwa cinta itu indah ? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun