Mohon tunggu...
zulie zivara
zulie zivara Mohon Tunggu... Designer -

saya seorang Designer, Bisnis Women

Selanjutnya

Tutup

Money

Profesi Itu Patut Disyukuri

1 Juli 2015   12:31 Diperbarui: 1 Juli 2015   12:45 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada profesi yang rendah, apalagi hina. yang ada hanya hanyalah orang yang tidak menghargai profesinya.Bukankah setiap manusia memiliki jalannya masing-masing, memiliki passionnya masing-masing??? Ketika ada seorang yang bertanya, "apa pekerjaanmu? dan ternyata kamu hanyalah seorang OB atau Tukang bengkel atau apalah... lalu engkau menjawab dengan sedikit ragu dan malu2. Ketahuilah, bahwa yang engkau kerjakan semuanya itu adalah mulia, selagi masih dalam kategori halal, dan paling penting bukan jadi peminta-minta.  Namun, di Indonesia ini banyak orang yang memandang profesi itu dengan sebelah mata.Beda halnya dengan di negara luar, bahkan tukang kebun pun bisa setara dengan dengan pegawai kantoran, dan mereka sangat profesional. itu karna apa, karna mereka menghargai profesinya, dan orang lain pun menghargainya.  Bukannkah setiap profesi itu saling menguntungkan, saling berhubungan, seperti halnya sebuah PENA, ia tak akan berfungsi tanpa adanya tinta, buku tak berfungsi tanpa pembaca. Jadi bagi anda yang kurang bersyukur atas pekerjaannya selama ini, atau merasa tidak layak dengan pekerjaanya selama ini , atau kalian yang masih menganggap rendah pekerjaan orang lain, 

DENGARKAN INI, BACALAH, DAN RENUNGKANLAH !!!
"Ya Allah, tiada yang hina di dunia ini, tiada yang sia-sia di dunia ini.
apa yang aku kerjakan hari ini adalah sangat bermanfaat bagi orang orang-orang di sekitar sana.
mereka sangat mengaharapkan pekerjaanku, kehadiranku dan hasil kerjaku,
jika pekerjaan ini (......) adalah jalanku mengais Rizki-MU ,maka besarkanlah namaku dengan pekerjaan ini,
namun jika pekerjaan ini (.....) bukanlah yang terbaik buwatku, maka pilihkan aku pekerjaan yang sesuai dengan posionku, sehingga mampu membesarkan namaku. Dan jika memang ini pekerjaan yang tidak cocok buatku, yang tidak sesuai dengan keinginanku, maka bahagiakan aku dengan pekerjaan ini. Amien"

tukang kebun 

tukang kebun yang bahagia dengan pekerjaanya 
Sopir Taksi lihatlah gambar di atas, sungguh bahagianya mereka menjalani profesinya, senyum terpancar begitu ceria.Maka syukurilah , lakukan dengan baik, bukanlah uang tujuan utamamu, namun kebahagiaan oranglah dan kepuasan oranglah yang engkau prioritaskan. Terutama untuk keluargamu. Maka Engkau akan menjadi besar dengan pekerjaanmu. SEMANGAT!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun