Mohon tunggu...
ZULIA PUTRI
ZULIA PUTRI Mohon Tunggu... Freelancer - 1995

Content writer

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

"Kami Tidak Makan Orang, Zah!"

3 Mei 2020   21:30 Diperbarui: 23 Juni 2020   08:29 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini terlihat cerah. Indah seperti biasanya, dipagi hari pukul 06.20 Wib aku sudah berjalan menuju sekolah. Hembusan embun menyapa pagi ini. Aku lihat mentari mulai menampakkan sinarnya. Langit biru menghiasi pemandangan mata membentang luas.

Hari ini adalah hari pertama aku resmi menjadi seorang guru. Bukan hanya seorang pengajar lepas yang berkelana lagi. Aku akan memulainya dengan baik meskipun bukan alumni sarjana pendidikan.

Terdengar suara larian anak-anak yang ceria pada pagi itu yang kebetulan hari pertama sekolah. Lucu nya anak Paud hingga kehebohan anak SMK.

Bel pun berbunyi menandakan waktu pelajaran segera masuk. Seperti yang telah dijadwalkan aku akan masuk mengajar pukul 10.30Wib. Jadi, sambil menunggu waktu mengajar aku mempelajari materi yang saat itu belum diberi guru sebelumnya.

Rencana pembelajaran ternyatapun berubah. Hari itu ternyata sebagian guru mengantar anak magang. Lalu, jam masuk aku menjadi pukul 07.20 Wib. Terkejutnya lagi materi pembelajaran belum diberikan guru sebelumnya. Aku pun semakin mati gaya dan gregetan.

Aku pun berjalan menuju kelas pertama ku. Yaitu kelas XII Al-Farabi. Sembari bingung dan gemetaran aku perlahan masuk ke kelas. Kelas mendadak diam dan lucunya aku juga diam. Lalu duduk di bangku guru.

Murid menatapku.

Lalu, aku tegak terdiam selama 5 menit lebih seperti patung. Ya, diam. Diam aja. Akupun merasa lucu sendiri.

Beberapa menit kemudian salah satu murid berkacamata menyambut dari bangku belakang sambil berkata:

"Jangan takut, Zah. Kami tidak makan orang, Zah." katanya.

Perkataan itu mencairkan suasana kelas. Anak lainpun mencoba mencairkan suasana juga melihat aku gerogi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun