Mohon tunggu...
Zulham Mahasin
Zulham Mahasin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

..adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Iowa State University, Amerika. Juga aktif sebagai tenaga pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PMI 2012, Ajang Mahasiswa Indonesia memperkenalkan Budaya Indonesia di Belanda

18 Juni 2012   15:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:49 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan. Ragam kebudayaan Indonesia itulah yang mewarnai julukan 'beauty in diversity' yang begitu lekat dengan bangsa kita dan dikenal oleh masyarakat dunia. Kebudayaan tersebut termanifestasikan dalam beragam corak baik itu berupa bahasa, lagu daerah, pakaian adat, makanan tradisonal, maupun tari-tarian. Diantara ribuan kebudayaan tersebut, terdapat beberapa yang cukup terkenal yaitu Tari Saman, Tari Bosara, serta lagu daerah Bengawan Solo dan Ayo Mama.

Hari sabtu (16 Juni 2012) lalu, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Wageningen (PPI-Wageningen) diundang oleh Zinzia Zorggroep, salah satu organisasi sosial bidang health care yang terbesar di Belanda, untuk menyemarakkan acara Pasar Malam Indonesia di Wageningen, ajang untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Eropa. PPI-Wageningen mengutus tiga tim yaitu tim Tari Saman, Tari Bosara, serta duet akustik lagu daerah.

Pertunjukan pertama yang dilakoni anak-anak Indonesia yang sedang menempuh study di Wageningen, Belanda ini adalah Tari Saman yang merupakan tarian khas asal propinsi Nangroe Aceh Darussalam yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai World Heritage sejak 24 November 2011 lalu. Tampil dengan 11 penari yang dikomandoi oleh Hana Fitria Navratilova, mereka menunjukkan harmonisasi kecepatan gerakan tangan yang mengundang decak kagum ratusan pengunjung di Pasar Malam tersebut yang didominasi oleh masyarakat Belanda dan dari negara Eropa lainnya.

[caption id="attachment_188922" align="aligncenter" width="638" caption="Tim Tari Saman PPI-Wageningen"][/caption]

Setelah itu, tim tari bosara pun menunjukkan aksi yang tak kalah menariknya. Dua penari (Indarwati Aminuddin dan Dian Sulianti), yang juga merupakan pelajar Indonesia di Wageningen, memperlihatkan kombinasi khas hentakan gendang dan keluwesan gerakan Tari Bosara yang berasal dari propinsi Sulawesi Selatan. Gemulai gerakan mereka disambut oleh tepuk tangan meriah pengunjung. [caption id="attachment_188923" align="aligncenter" width="336" caption="Tim Tari Bosara PPI-Wageningen"]

1340033308585791125
1340033308585791125
[/caption]

Pertunjukan tim PPI-Wageningen ditutup oleh duet akustik yang menyanyikan 2 lagu daerah (Bengawan Solo dan Ayo Mama) serta satu lagu barat tempoe doeloe (Love by Nat King Cole). Suara merdu biduanita Titis Wardhani yang berpadu dengan alunan gitar akustik petikan jemari lincah Ferdinand Romuli membuat beberapa pengunjung berusia senja, ikut berkumandang dan larut dalam lantunan lagu yang menghantarkan romantisme masa lalu kedalam benak mereka.

[caption id="attachment_188925" align="aligncenter" width="336" caption="Tim Akustik PPI-Wageningen"]

13400334331336836761
13400334331336836761
[/caption]

Dalam acara ini, selain tari-tarian dan lagu, juga terdapat beberapa masakan khas Indonesia seperti nasi remes, gado-gado, es cendol, pisang goreng, sate dan lainnya. Acara ini dipadati oleh ratusan pengunjung yang datang sejak pagi hingga malam hari.

13400335221836972081
13400335221836972081

13400336271169207479
13400336271169207479

Keberadaan mahasiswa Indonesia di Belanda tentunya bukan sekedar belajar saja. Lebih dari itu, kehadiran mereka juga berperan dalam mempromosikan pesona kebudayaan Indonesia di Luar Negeri sebagai Negara yang kaya akan keragaman etnis dan budaya lokal. Keberadaan mereka yang berasal dari berbagai suku dari berbagai daerah di Indonesia itulah, yang menegaskan julukan 'beauty in diversity' Indonesia kepada masyarakat luar. Keragaman yang padu dalam satu entitas negara, yang harmonis ibarat gerakan tangan dalam Tari Saman, dan berkombinasi mesra ibarat hentak dan kelembutan dalam Tari Bosara.

Photo by Titis Wardhani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun