Mohon tunggu...
Zulham Mahasin
Zulham Mahasin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

..adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Iowa State University, Amerika. Juga aktif sebagai tenaga pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Nikmatnya Wisata Ramadhan di Kota Nabi Yusuf A.S

22 Juni 2014   19:46 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:49 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_330345" align="aligncenter" width="305" caption="Jus mangga campur buah"]

1403415261256738015
1403415261256738015
[/caption]

Namun, dantara buah-buahan tersebut, yang paling berkesan bagi saya adalah buah kaktus. Orang mesir menyebutnya teen shouky, dan orang barat menamakannya prickly pear (pir berduri). Berada di Fayoum memberi peluang bagi saya untuk menikmati buah kaktus. Saya diperkenalkan pada buah ini oleh Mohamed, seorang staf yang bekerja pada project Fayoum Farmer Field School. Warnanya yang kuning membuat saya awalnya mengira buah mangga. Tapi setelah mencicipi, rasanya beda. Selain manis, buah kaktus juga mengandung banyak air. Buah ini sangat umum dijajakan dipinggir jalan oleh penjual gerobak. Konon, teen shouky berkhasiat menurunkan gula darah. Buah ini tumbuh di sisi batang kaktus dan berbuah banyak pada bulan tertentu. Kata teman-teman kami di Fayoum, kami beruntung bisa datang ke Fayoum tepat pada musimnya.

[caption id="attachment_330346" align="aligncenter" width="391" caption="Buah teen shouky yang dijajakan dipinggir jalan"]

1403415342132263921
1403415342132263921
[/caption]

Bagi saya pribadi, perjalanan ke Fayoum bukan sekedar perjalanan thesis, tapi juga menjawab rasa penasaran yang terbawa selama puluhan tahun. Sewaktu SD dulu, almarhum bapak memiliki buku jadul yang berjudul ‘Kisah 25 Nabi dan Rasul’. Sudah tidak terhingga berapa kali saya membaca buku tersebut berulang-ulang. Kisah Nabi Yusuf as merupakan salah satu favorit dalam buku tersebut. Buku itu pula alasan saya menggemari sejarah. Mengunjungi langsung situs sejarah di Fayoum memantapkan keyakinan saya akan kisah sang Nabi. Namun, beberapa minggu di Fayoum rasanya memang tak cukup untuk menjelajahi seluruh misteri di kota ini. Meninggalkan Fayoum masih bertumpuk rasa penasaran yang belum terjawab. Rekan saya, Ahmed mungkin membaca gelagat saya tersebut, sehingga beberapa hari sebelum meninggalkan kota Fayoum, Ahmed berkata “Zulham, ini bukan perpisahan, semoga kamu kembali ke Fayoum suatu hari nanti”. “Fayoum, I’ll be back.”, batinku.

Baca Juga;

Andalusia: Pesona Sejarah dan Budaya Bangsa Spanyol

Isi Dapur Indonesia Laris Manis di Belanda

Lantunan Angklung Bercerita tentang Budaya Indonesia di Belanda

Pasar Malam Indonesia di Belanda Perkenalkan Tari Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun