Mohon tunggu...
Zulham Hidayah Pardede
Zulham Hidayah Pardede Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelancong

Fastabiqul Khoirot

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dendam Dulu, Menikah Kemudian (Part 1)

12 Agustus 2022   13:34 Diperbarui: 12 Agustus 2022   13:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore menjelang petang, lalu lintas kian padat. Kecepatan pengendara tak tentu, beberapa mengebut seakan menghindar dari penagih hutang.

Beberapa tampak pelan, sangat pelan bahkan. Seakan menikmati kumalan debu dan asap kendaraan silih berganti.

Di persimpangan Limbong, belok kiri sekitar 40 meter. Lopo Etek Udin tampak sunyi dr biasanya. 

Hanya ada beberapa orang. 3 orang sibuk main judi online, sementara 2 orang, pasangan tampak sibuk selfie ria. Tak perduli asap dari perapian Etek Udin, mereka asik menikmati sore yang sibuk itu.

"Beb, ingat tidak kapan pertama kali kita bertemu setelah PKL Abg selesai?" tanya yang pria sambil menggenggam erat kekasihnya, namanya Zulham.

"Ingat, di angkot 02 warna kuning trayek Pasar-Palopat" jawab gadis berkulit putih, sambil menyandarkan dagunya ke pundak Zulham. Nama wanita tersebut Novita.

Samar-samar, Zulham mengulang kisah pertemuan pertama mereka yang unik, di angkot. Zulham naik angkot tersebut dari Pasar, di simpang Padang Matinggi, Novita naik bersama teman perempuannya.

"Pak" sapa Novita tersadar Zulham berada di angkot. Yang dibalas ala kadar jg oleh Zulham.

Hanya saling sapa, sampai keduanya pisah. Tak ada pembicaraan khusus di angkot. Bahkan dari obrolan mereka di Lopo Etek Udin, terdengar mereka tidak akan menyangka akan menjadi suami istri.

"Beb, waktu di angkot, naksir gak sama Abg?" tanya Zulham menggoda.

"Ya enggak lah" Novita menjawab lugas. Bahkan Novita menambahkan kalau saat itu ia kesal. Sebab Novita masih menyimpan dendam kepada Zulham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun