Sebagai mantan pimpinan aktivis mahasiswa, Benget punya intensitas komunikasi yang lumayan dengan Polri, berbagai program dan kerjasama telah dilaluinya. Sepanjang bergaul dengan polisi, Benget memiliki berbagai pengalaman.Â
Ia melihat, tidak terhitung jumlahnya oknum polisi yang teguh pendirian dan melakukan tugas dengan tulus. Meski Benget sendiri sadar masih ada beberapa oknum yang nakal dan menyimpang.
"Dari pengalaman saya bang Gunawan, Polri sangat membutuhkan pengawasan masyarakat. Informasi yang benar dari akar rumput harus disampaikan secara benar kepada Polri agar tercipta Kepolisian yang kita idamkan bersama.Â
Lah, kalau kita yang sudah melihat pelanggaran oknum polisi lantas diam, lalu kapan akan membaiknya?" tanya Benget yang direspon Gunawan dengan mengangkat kedua bahunya.
"Oknum-oknum polisi nakal dan menyimpang harus dilawan dengan melaporkannya melalui jejaring yang tersedia. Keberanian Kapolri menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka adalah kemajuan dan sinyal baik. Alarm sudah dihidupkan Kapolri.Â
Karenanya, mari bersikap berani bang Gunawan, jangan jadi banci," kata Benget mengejek Gunawan yang dari tadi diam merenung tidak jelas.
Hampir 3 jam Benget di lopo Gunawan, namun kopinya tak berkurang. Bahkan belum diaduk, gula dan kopi belum bercampur.
"Astaga, kopiku. Kalau belum diaduk dan berkurang begini berapa harganya bang?" tanya Benget dengan tertawa sambil merapikan laptopnya.
"Bah, tetap 3 ribu tambah wifi 2 ribu, total 5 ribu bos," jawab Gunawan lugas dengan spontan, lalu tertawa.
Sesaat sebelum mereka berpisah, Gunawan bertanya kemana tujuan Benget selanjutnya.
"Ke Polres bang. Melaporkan tempat dan pelaku perjudian online," jawab Benget yang membuat Gunawan kaget.