Mohon tunggu...
Zulhaji
Zulhaji Mohon Tunggu... -

Fisika Teori Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena yang Bernama Gerhana Matahari

19 November 2016   20:36 Diperbarui: 27 Mei 2021   10:31 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerhana Matahari dari sudut pandang pengamat. Kredit: Avivah/SimplyVie

Fenomena gerhana matahari adalah sebuah fenomena dimana cahaya matahari tertutup oleh piringan bulan sehingga yang terlihat di sebagian wilayah di bumi adalah bayang-bayang bulan.

Gerhana matahari terjadi ketika matahari bulan dan bumi berapa pada satu garis lurus yang sama yang biasa kita sebut dengan konjungsi. Fenomena ini terjadi ketika Posisi bulan berada diantara matahari dan bumi, dimana dengan keberadaan bulan di antara keduanya menyebabkan cahaya matahari tertutupi oleh bulan sehingga cahaya matahari tidak terlihat seperti biasanya namun yang kita lihat adalah bayang -bayang bulan yang menutupi matahari. Gerhana matahari ini tidak bisa terlihat di semua tempat dibumi, hanya daerah yang terkena bayang-bayang bulan yang akan mendapati fenomena gerhana ini.

Proses terjadinya gerhana

Bumi sebagai salah satu planet pengiring yang ada di tata surya kita yang ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan matahari, bumi merupakan planet yang be-revolusi mengelilingi matahari dalam lintasan ellips (tidak bulat seperti lingkaran,melainkan lonjong). Begitu juga dengan bulan, bulan adalah satu-satunya satelat alami yang dimiliki bumi. Bulan juga berputar mengelilingi bumi sebagaimana bumi mengelilingi matahari.
Akibatnya ketika terjadi gerhana kedua benda (bumi dan bulan) adalah akan membuat bayang-bayang planet atau satelit yang mengiringi planet dengan bentuk kerucut bayang – bayang umbra (bayangan inti).  Bentuk kerucut bayang – bayang umbra itu, diapit oleh kawasan penumbra (bayang-bayang kabur di luar bayangan inti).

Diagram Gerhana Matahari. Kredit: Crystalinks
Diagram Gerhana Matahari. Kredit: Crystalinks
Diagram Gerhana Matahari. Kredit: Crystalinks

Saat Gerhana Matahari, benda langit pembentuk bayang-bayang adalah Bulan yang menghalangi sinar Matahari tiba di Bumi sedangkan pada Gerhana Bulan, Bumi-lah yang jadi pembentuk bayang-bayang yang menyebabkan Matahari terhalang untuk menyinari Bulan.

Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintasi diantara matahari dan bumi sehingga membentuk bayang-bayang bulan dalam bentuk bayang-bayang kerucut umbra dan penumbra. Jadi ketika gerhana matahari terdapat dua daerah yang dapat melihat fenomena ini yakni daerah yang terkena penumbra dan umbra, namun untuk pengamat di daerah penumbra tidak akan melihat secara jelas melihat fenomena ini, hanya saja intensitas cahaya matahari mungkin akan berkuraang sedikit, artinya tidak 100% seperti hari-hari biassanya.

Bagaiamana dengan daerah umbra. Pada saat terjadi gerhana matahari, piringan matahari tertutup oleh piringan bulan, sehingga yang terlihat oleh kita adalah bayang-bayang bulan, daerah ini disebut sebagai daerah umbra yang pada hakekatnya seperti pada malam hari, sehingga kita bisa melihat planet dan bintang-bintang di angkasa.

Gerhana Matahari dari sudut pandang pengamat. Kredit: Avivah/SimplyVie
Gerhana Matahari dari sudut pandang pengamat. Kredit: Avivah/SimplyVie
Gerhana Matahari dari sudut pandang pengamat. Kredit: Avivah/SimplyVie

GMT(gerhana matahari total)

Untuk kasus GMT(gerhana matahari total)dimana seluruh piringan dari matahari tertutup oleh piringan bulan. Hal ini disebabkan oleh variasi jarak bumi dengan bulan dan perbandingan diameter bulan dengan matahari. Artinya bisa jadi ketika bulan lebih dekat dengan dengan bumi maka bayangan bulan yang terlihat oleh kita menjadi lebih besar,hal ini diakibatkan dari variasi jarak bumi ke bulan.

GMT(gerhana matahari total) terjadi saat piringan Bulan bisa menutupi seluruh piringan Matahari dan pengamat di Bumi berada dalam umbra Bulan

Gerhana Matahari Total 2006. Kredit: Geoff Simms
Gerhana Matahari Total 2006. Kredit: Geoff Simms
Gerhana Matahari Total 2006. Kredit: Geoff Simms

Terus apa yang bisa kita lihat ketika terjadi gerhana matahari total

Saat gerhana matahari total, Bulan akan menutupi seluruh permukaan Matahari. Ketika Matahari sudah tertutup dan tidak ada lagi cahaya Matahari, pengamat bisa melihat korona atau mahkota Matahari. Selain itu, sesaat sebelum dan sesudah Matahari tertutup oleh Bulan, pengamat juga bisa melihat manik-manik Baily dan efek cincin berlian. Selain itu, saat Gerhana Matahari Total terjadi, pengamat bisa melihat bintang dan planet yang biasanya tertutupi sinar Matahari.

baileysbeads
baileysbeads
baileysbeads

Untuk pembuktian teori  relativitas umum Eisntein

Di pada zaman modern saat ini, peristiwa gerhana matahari ini digunakan untuk memperivikasi teori relativitas umum Einstein (General Relativity). Dalam teori ini einstein menyatakn bahwa cahaya bisa dipengaruhi oleh efek gravitasi seperti sama halnya dengan materi yang dipengaruhi oleh gravitasi. Oleh karena itu, cahaya yang berasal dari bintang yang sangat jauh akan dibelokkan ketika melewati medan gravitasi matahari, dalam hal ini cahaya bintang lewat dekat dengan matahari ketika menuju bumi. 

Satu-satunya cara memperivikasinya adalah dengan mengamati posisi bintang yang muncul di dekat matahari ketika terjadi gerhana matahari total. Jadi semestinya bintang tidak berada di posisi yang kita lihat ketika mengamatinya pada saat terjadi gerhana matahari total . Melainkan ada di posisi sebenarnya yang jauh(untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah ini). Tapi karena adanya medan gravitasi matahari membelokkan cayaha bintang yang menuju bumi.

Eksperimen ini hanya bisa dilakukan ketika terjadi gerhana matahari total, dimana sebagaian besar cahaya matahari terhalang oleh bulan dan kita bisa melihat cahaya-cahaya bintang terlihat samar ketika terjadi GMT.

http://ds9.ssl.berkeley.edu/solarweek/THURSDAY/history.html
http://ds9.ssl.berkeley.edu/solarweek/THURSDAY/history.html
Percobaan berlangsung pada tahun 1919 ketika ekspedisi gerhana   di kirim ke dua pulau kecil, Sobral, di lepas pantai timur laut Brasil, dan Principe, di Teluk Guinea. Sekitar selusin bintang dipelajari dan hasilnya sesuai dengan prediksi Einstein. Itu mungkin hasil ilmiah yang paling dramatis diperoleh dari fenomena gerhana matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun