Mohon tunggu...
Zulhaji
Zulhaji Mohon Tunggu... -

Fisika Teori Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fenomena yang Bernama Gerhana Matahari

19 November 2016   20:36 Diperbarui: 27 Mei 2021   10:31 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat gerhana matahari total, Bulan akan menutupi seluruh permukaan Matahari. Ketika Matahari sudah tertutup dan tidak ada lagi cahaya Matahari, pengamat bisa melihat korona atau mahkota Matahari. Selain itu, sesaat sebelum dan sesudah Matahari tertutup oleh Bulan, pengamat juga bisa melihat manik-manik Baily dan efek cincin berlian. Selain itu, saat Gerhana Matahari Total terjadi, pengamat bisa melihat bintang dan planet yang biasanya tertutupi sinar Matahari.

baileysbeads
baileysbeads
baileysbeads

Untuk pembuktian teori  relativitas umum Eisntein

Di pada zaman modern saat ini, peristiwa gerhana matahari ini digunakan untuk memperivikasi teori relativitas umum Einstein (General Relativity). Dalam teori ini einstein menyatakn bahwa cahaya bisa dipengaruhi oleh efek gravitasi seperti sama halnya dengan materi yang dipengaruhi oleh gravitasi. Oleh karena itu, cahaya yang berasal dari bintang yang sangat jauh akan dibelokkan ketika melewati medan gravitasi matahari, dalam hal ini cahaya bintang lewat dekat dengan matahari ketika menuju bumi. 

Satu-satunya cara memperivikasinya adalah dengan mengamati posisi bintang yang muncul di dekat matahari ketika terjadi gerhana matahari total. Jadi semestinya bintang tidak berada di posisi yang kita lihat ketika mengamatinya pada saat terjadi gerhana matahari total . Melainkan ada di posisi sebenarnya yang jauh(untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar dibawah ini). Tapi karena adanya medan gravitasi matahari membelokkan cayaha bintang yang menuju bumi.

Eksperimen ini hanya bisa dilakukan ketika terjadi gerhana matahari total, dimana sebagaian besar cahaya matahari terhalang oleh bulan dan kita bisa melihat cahaya-cahaya bintang terlihat samar ketika terjadi GMT.

http://ds9.ssl.berkeley.edu/solarweek/THURSDAY/history.html
http://ds9.ssl.berkeley.edu/solarweek/THURSDAY/history.html
Percobaan berlangsung pada tahun 1919 ketika ekspedisi gerhana   di kirim ke dua pulau kecil, Sobral, di lepas pantai timur laut Brasil, dan Principe, di Teluk Guinea. Sekitar selusin bintang dipelajari dan hasilnya sesuai dengan prediksi Einstein. Itu mungkin hasil ilmiah yang paling dramatis diperoleh dari fenomena gerhana matahari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun