Mohon tunggu...
Zulhaji
Zulhaji Mohon Tunggu... -

Fisika Teori Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dimensi Ekstra di Alam Semesta

10 November 2016   10:00 Diperbarui: 10 November 2016   21:43 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://tothestars.in/what-is-space-time/


Apa yang terbayang ketika berdiskusi atau membicarakan tentang space atau ruang dalam dimensi nyata?
tentu kita yang pernah mengenyam dunia pendidikan sekolah dasar pernah diajari tentang 1 dimensi, 2 dimensi, dan 3 dimensi.

1D biasa dipahami sebagai sebuah titik. sedangkan 2D dipahami sebuah sebagai sebuah bidang.
dan terakhir adalah 3D adalah sebagai ruang.

nah ternyata para saintis kita terdahulu ada yang memasukkan waktu sebagai sebuah sebuah dimensi yang kita sebut sebagai dimensi ke 4. Yang dalam perjalanan lebih terkenal dengan sebutan ruang-waktu atau space-time.

Ruang dan waktu menurut para fisikawan adalah dua entittas yang tak bisa dipisahkan satu sama lain, artinya selalu bersatu antara space and time ..

namun diabad yang semakin canggih ini dengan perkemabangan ilmu pengetahuan khususnya fisika, ada yang memperkenalkan bahwa di alam semesta ini ada 11 dimensi, biasanya para fisikawan menyebutnya sebagai extra-dimension, jadi tidak hanya ruang-waktu saja, tetapi ada 7 dimensi lainnya. menurut ilmu pengetahuan, kita sebagai mahluk 4 dimensi tidak bisa melihat ke 7 dimensi lainnya, hal ini menunjukkan bahwa  keterbatasan manusia.

ada sebuah perumpamaan yang mungkin bisa menjadi bayangan bagaimana ekstra dimensi itu, cobalah menonton sebuah film science fiction yaitu interstelar
saya rasa di akhir-akhir filmnya anda akan disuguhkan oleh sebuah pertunjukkan yang sangat unik dan keren..

so well, ternyata ruang yang kita pelajari dalam bidang fisika khususya tidak terbatas pada ruang waktu, karena adanya sebuah toeri yang mengatakan bahwa di alam semesta ini terdapat 11 dimensi.. tapi ini masih sekedar teori, namun kita sangat menghargai para ilmuan yang telah berjasa menemukan sebuah teori,
so kita tunggu saja bagaimana pembuktianya pada masa-maa yang akan datang..

tulisannya bersumber :http://zulhaji.tumblr.com/ 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun