Unifikasi semua interaksi alam semesta menjadi salah satu bahasan yang sangat manarik di dunia fisika, hal ini disebabkan karena keinginan mencari suatu teori yang bisa menjelaskan segala macam fenomena alam semesta ini yang biasa di sebut sebagai theory of everthing(teori segala sesuatu), namun sampai saat ini kita masih belum bisa mendapatkan satu teori yang bisa menjelaskan alam semesta ini secara utuh.
[caption id="attachment_443" align="alignright" width="300" caption="GTU"][/caption]
Namun sebelum kita berbicara lebih lanjut mengenai TOE yang kita sudah ketahui bahwa TOE adalah teori yang menggabungan Grand Unification Theory(nuklir kuat,nuklir lemah, elektromagnetik) dengan Gravitasi, alangkah baiknya kita mengetahui gaya/interaksi fundamental yang ada di alam semesta ini , karena kita tidak bisa terlepas dari konsep interaksi fundamental ini yang mengatur alam semesta secara fisika. Kita mengetahui bahwa ada 4 interaksi fundamental yaitu; gravitasi,nuklir lemah, elektromagnetik, dan nuklir kuat. Tentunya untuk bisa mendapatkan satu teori tunggal maka kita harus bisa menyatukan 4 gaya/interaksi fundamental.
[caption id="attachment_442" align="alignleft" width="300" caption="abdus salam"]
Dan sampai saat ini interaksi yang bisa disatukan hanya gaya nuklir lemah dengan elektromagnetik yang biasa di sebut electroweak yang diajukan oleh Abdul Salam dan kawan-kawannya tetapi, untuk bisa mengambungkan kedua interaksi tersebut, Abdus Salam dkk menggunakan prinsip simetri.
Usaha untuk menyatukan ke tiga gaya fundamental yakni (elektromagnetik,nuklir lemah, dan nuklir kuat) memerlukan konsep baru yang nantinya bisa memberikan alasan secara matematis atau fisis bisa diterima di kalangan ilmuan fisika di dunia, salah satunya adalah supersymmtery.
referensi dari blog pribadi https://zulhaji11.wordpress.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H