Mohon tunggu...
Zulgafrin
Zulgafrin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis karya ilmiah

Penulis Kreatif & Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Anak-Anak Belajar tanpa Kursi, Guru Mengajar tanpa Meja": di Tengah Pendidikan Era Revolusi Industri, di Desa Apung Mudik, Bungo-Jambi

26 Oktober 2024   06:12 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:07 2393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Gambar: Andri

Di Desa Apung Mudik, Kecamatan Bathin III Ulu, Bungo-Jambi, situasi pendidikan menghadapi tantangan yang sangat signifikan, terutama dalam konteks era Revolusi Industri 4.0. Anak-anak belajar tanpa kursi, dan guru mengajar tanpa meja, yang mencerminkan kondisi pendidikan yang sangat terbatas dan tidak memadai. Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana kondisi ini mempengaruhi proses belajar mengajar dan bagaimana solusi dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Pertama, kondisi fisik yang tidak memadai di sekolah-sekolah di Desa Apung Mudik sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur pendidikan yang buruk dapat menghambat efektivitas pengajaran dan pembelajaran (Suhana et al., 2023). 

Tanpa adanya kursi dan meja, anak-anak tidak hanya mengalami ketidaknyamanan, tetapi juga kesulitan dalam berkonsentrasi dan menyerap materi pelajaran. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya motivasi belajar dan hasil akademik yang buruk di kalangan siswa (Wibowo et al., 2022). Selanjutnya, dalam era Revolusi Industri 4.0, pendidikan harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan metode pembelajaran yang lebih inovatif. Meskipun kondisi fisik di Desa Apung Mudik sangat terbatas, guru dapat memanfaatkan teknologi sederhana dan metode pembelajaran yang kreatif untuk meningkatkan keterlibatan siswa (Anugra, 2023). Misalnya, penggunaan alat bantu visual dan permainan edukatif dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit meskipun tanpa fasilitas yang memadai. Penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang interaktif dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa (Putra, 2020). 

Di sisi lain, faktor sosial dan ekonomi juga berperan penting dalam pendidikan di desa tersebut. Banyak keluarga di Desa Apung Mudik mungkin menghadapi kesulitan ekonomi yang mengakibatkan anak-anak tidak dapat mengakses pendidikan dengan baik. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua dan pendapatan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan status pendidikan anak (Latanza et al., 2019). Dalam banyak kasus, anak-anak dari keluarga yang kurang mampu mungkin harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, sehingga mengurangi waktu dan kesempatan mereka untuk belajar. Selain itu, dukungan dari komunitas juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Modal sosial, yang mencakup jaringan, nilai, dan kepercayaan dalam komunitas, dapat mempengaruhi akses dan partisipasi anak-anak dalam pendidikan formal (Susanti et al., 2022). 

Di Desa Apung Mudik, interaksi antara orang tua, guru, dan masyarakat dapat membentuk lingkungan belajar yang mendukung atau sebaliknya. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan dari komunitas sangat penting dalam meningkatkan partisipasi anak-anak dalam pendidikan, terutama di daerah yang kurang terlayani (Restiana et al., 2021). Dalam konteks ini, peran pemerintah dan kebijakan pendidikan juga sangat penting. Komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik (Suwondo et al., 2020). 

Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus mencakup penyediaan fasilitas yang memadai, pelatihan bagi guru, dan dukungan bagi keluarga yang kurang mampu agar anak-anak mereka dapat bersekolah dengan baik. Penelitian menunjukkan bahwa partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan pendidikan dapat menghasilkan dampak yang signifikan terhadap kualitas pendidikan di daerah tersebut (Murni, 2023). Lebih jauh lagi, penting untuk mempertimbangkan pendekatan pendidikan yang diterapkan di desa tersebut. Dalam konteks pembelajaran yang tidak konvensional, seperti belajar tanpa kursi dan meja, metode pengajaran yang inovatif dan adaptif sangat diperlukan. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar mereka, meskipun dalam kondisi yang terbatas (Arjun et al., 2022). 

Oleh karena itu, guru di Desa Apung Mudik perlu mengembangkan strategi pengajaran yang sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan siswa. Secara keseluruhan, kondisi pendidikan di Desa Apung Mudik, Kecamatan Bathin III Ulu, Bungo-Jambi, mencerminkan tantangan yang kompleks yang melibatkan faktor-faktor sosial, ekonomi, dan budaya. Meskipun anak-anak belajar tanpa kursi dan guru mengajar tanpa meja, ada potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan yang inovatif, dukungan komunitas, dan komitmen pemerintah. Dengan upaya bersama, diharapkan pendidikan di desa ini dapat berkembang dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi generasi mendatang. 

References: 

(2023). Information system for integrated administrative services at the district office of seberang ulu satu palembang city. Antivirus Jurnal Ilmiah Teknik Informatika, 17(2), 180-192. https://doi.org/10.35457/antivirus.v17i2.3204 

Anugra, S. (2023). Karakteristik granitoid daerah gunung batu kecamatan pu-lau beringin kabupaten ogan komering ulu selatan, su-matera selatan. Jurnal Penelitian Sains, 25(3), 224. https://doi.org/10.56064/jps.v25i3.901 

Ariyanto.M, A., Darmawanto, D., Zulkifli, Z., Hamirul, H., Rusnain, S., & Wismar, T. (2022). Komitmen pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan. Jurnal Administrasi Sosial Dan Humaniora, 4(4), 158. https://doi.org/10.56957/jsr.v4i4.212 

Arjun, M., Johannes, J., & Musnaini, M. (2022). Persepsi komunitas terhadap atribut desa  wisata & pariwisata berkelanjutan  (luber kecamatan bathin iii ulu). Jurnal Manajemen Terapan Dan Keuangan, 11(2), 348-358. https://doi.org/10.22437/jmk.v11i2.17968 

Astuti, F. and Sulistyowati, T. (2013). Hubungan tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga dengan status gizi anak prasekolah dan sekolah dasar di kecamatan godean. Disease Prevention and Public Health Journal (Dpphj), 7(1). https://doi.org/10.12928/kesmas.v7i1.1048 

Chotib, M. and Puadi, P. (2020). Implementasi gerakan dusun membangun dalam rangka pembangunan dusun (studi pada dusun lubuk beringin kecamatan bathin iii ulu kabupaten bungo). Jurnal Administrasi Sosial Dan Humaniora, 3(3), 64. https://doi.org/10.56957/jsr.v3i3.98 

Fauziah, S. (2022). Pendampingan belajar pada bidang literasi dan numerasi siswa sekolah dasar di masa transisi. Jurnal Basicedu, 6(2), 2606-2615. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2422 

Isyani, I., Permadi, A., & Lubis, M. (2023). Profil sarana dan prasarana pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah  menengah pertama negeri se-kota mataram. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 9(1). https://doi.org/10.58258/jime.v9i1.4766 

Latanza, M., Suasti, Y., & Purwaningsih, E. (2019). Untitled. Jurnal Buana, 3(5), 1079. https://doi.org/10.24036/student.v3i5.631 

Purwasih, M. and Fitriani, E. (2020). Modal sosial orang rimba bagi pendidikan formal anak. Culture & Society Journal of Anthropological Research, 1(4), 208-217. https://doi.org/10.24036/csjar.v1i4.39 

Putra, B. (2020). Pemanfaatn kulit manggis menjadi minuman tradisional di desa buat kabupaten bungo. Dinamisia Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1). https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4231 

 Suhana, S., Rauf, A., & Sirajuddin, Z. (2023). Adopsi good agricultural practice (gap) jagung hibrida untuk meningkatkan produktivitas jagung oleh petani. Ziraa Ah Majalah Ilmiah Pertanian, 48(1), 101. https://doi.org/10.31602/zmip.v48i1.9317  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun