Mohon tunggu...
Zulfiyah lailatun Nimah
Zulfiyah lailatun Nimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Nonton Drakor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Komunikasi Dalam Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

6 Januari 2025   22:47 Diperbarui: 6 Januari 2025   22:47 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi merupakan salah satu kemampuan dasar yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Setiap hari, manusia menggunakan komunikasi untuk berbagi informasi maupun menjalin hubungan sosial. Dalam dunia pendidikan, komunikasi memiliki peran yang sangat besar. Proses belajar mengajar yang berlangsung tidak bisa berjalan dengan baik tanpa adanya komunikasi yang tepat antara guru dan siswa. Guru memerlukan komunikasi untuk menyampaikan materi pelajaran, sementara siswa memerlukan komunikasi untuk memahami, menerima, dan mengungkapkan pemahaman mereka terhadap pelajaran yang telah disampaikan.

Tanpa komunikasi, guru dan siswa tidak bisa saling bertukar informasi. Akibatnya, guru tidak mengetahui kebutuhan siswa jika siswa tidak menyampaikan apa yang mereka butuhkan. Begitu juga sebaliknya, siswa tidak dapat memahami dengan baik jika guru tidak menjelaskan materi secara jelas. Oleh karena itu, komunikasi menjadi jembatan utama yang menghubungkan guru dan siswa dalam proses pendidikan. Melalui komunikasi, keduanya dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Lebih dalam lagi, komunikasi dalam pendidikan tidak hanya sekedar berbicara atau menyampaikan materi pembelajaran. Komunikasi juga melibatkan cara guru dan siswa memahami satu sama lain. Guru perlu memahami bagaimana siswa saat belajar, kesulitan yang mereka hadapi, dan apa saja yang mereka butuhkan untuk mencapai keberhasilan. Sementara itu, siswa perlu tahu apa yang guru harapkan dari mereka supaya mereka bisa menyesuaikan diri. Jika siswa memahami apa yang mereka lakukan, seperti mengerjakan tugas, atau mengikuti aturan, mereka akan lebih mudah fokus dan mempersiapkan diri. Dengan begitu, siswa bisa belajar dengan lebih terarah.

Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat membangun hubungan yang positif antara guru dan siswa. Ketika komunikasi berjalan dengan lancar, berdampak pada suasana kelas yang nyaman. Selain itu, siswa merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam pembelajaran karena mereka merasa didengar dan dihargai. Hubungan positif yang tercipta ini dapat meningkatkan kepercayaan siswa kepada guru, sehingga siswa lebih mudah menerima arahan dan bimbingan yang diberikan.

Selain hubungan antara guru dan siswa, komunikasi juga penting untuk membangun hubungan diantara siswa. Dalam kegiatan belajar kelompok atau diskusi, siswa perlu berkomunikasi untuk saling menyampaikan ide atau pendapat, menyelesaikan tugas bersama, dan belajar bekerja sama. Hal ini tidak hanya membantu siswa untuk membantu siswa mempelajari pembelajaran, tetapi juga dapat mengembangkan kemampuan sosial mereka, seperti kemampuan mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain.

Oleh sebab itu, komunikasi yang tepat dalam pendidikan harus mencapai berbagai aspek. Guru harus bisa menjelaskan materi yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Guru juga perlu untuk mendengarkan siswa dengan baik, sehingga siswa merasa dihargai dan didukung. Di sisi lain, siswa juga perlu belajar mengungkapkan pendapat mereka dengan jelas, bertanya jika ada hal yang belum mereka mengerti, serta menghormati seseorang jika sedang berbicara. Dengan komunikasi yang baik, proses belajar mengajar akan menjadi lebih lamcat dan menyenangkan. Hal tersebut dapat membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk kehidupan mereka di masa depan.

Peran Orang Tua dalam Komunikasi Pendidikan

Orang tua memiliki peran penting dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka, terutama melalui komunikasi yang baik. Komunikasi yang tepat antara orang tua dan anak tidak hanya mengontrol, atau memberi nasihat, tetapi juga memberikan dukungan emosional serta berkolaborasi dengan guru atau pihak sekolah.

Ketika orang tua mendengarkan dengan penuh perhatian keluhan atas perasaan anak, mereka dapat lebih memahami apa yang telah terjadi di kehidupan anak, baik pada saat di sekolah maupun di luar sekolah. Hal tersebut membuat anak merasa dihargai dan juga didukung.

Komunikasi orang tua juga sangat penting dalam menjaga hubungan yang baik dengan guru. Dengan berkomunikasi secara rutin dengan guru, orang tua dapat memantau perkembangan anak dan bekerja sama untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi pada saat di sekolah. Disisi lain, orang tua juga harus berperan sebagai pengarah dan memberikan arahan yang jelas kepada anak mengenai tujuan pendidikan dan bagaimana cara mencapainya.

Selain itu, orang tua perlu menciptakan suasana belajar positif di rumah, dengan menyediakan waktu khusus untuk belajar serta memberi akses bahan pembelajaran yang dibutuhkan oleh anak. Dengan suasana yang mendukung, anak akan merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar. Terakhir, orang tua juga harus menjadi contoh yang baik dalam berkomunikasi, contohnya seperti berbicara dengan sopan kepada yang lebih tua. Dengan demikian, orang tua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif yang akan berguna sepanjang hidup mereka.

Tantangan dalam Komunikasi Pendidikan

Meskipun komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pendidikan, ada beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam proses komunikasi ini, baik di antara siswa, guru, maupun orang tua. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya waktu yang cukup untuk berkomunikasi. Di sekolah, guru sering kali memiliki jadwal yang padat, sementara orang tua juga sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan lainnya. Hal ini membuat komunikasi antara guru, orang tua, dan siswa menjadi terbatas, padahal komunikasi yang baik memerlukan waktu dan perhatian yang cukup. Ketika waktu terbatas, informasi yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan siswa bisa terabaikan atau tidak sampai dengan jelas.

Tantangan lainnya adalah perbedaan cara berkomunikasi antara masing-masing individu. Misalnya, ada kalanya siswa merasa lebih nyaman berkomunikasi secara digital melalui pesan singkat atau media sosial, sedangkan guru atau orang tua mungkin lebih terbiasa berkomunikasi secara langsung atau melalui surat. Perbedaan ini bisa menyebabkan kesulitan dalam menyampaikan pesan dengan tepat, bahkan bisa menimbulkan salah paham. Selain itu, perbedaan latar belakang budaya, bahasa, dan pemahaman antara guru, orang tua, dan siswa juga bisa menjadi hambatan dalam komunikasi. Misalnya, orang tua yang berasal dari daerah yang berbeda mungkin memiliki cara berkomunikasi yang berbeda pula, sehingga sulit untuk menyampaikan pesan secara efektif.

Selain itu, ada kalanya siswa merasa tidak nyaman untuk berbicara atau menyampaikan perasaannya, terutama jika mereka merasa takut dihukum atau tidak dipahami. Ketakutan atau kecemasan ini bisa membuat komunikasi menjadi terhambat dan menghalangi perkembangan siswa. Untuk itu, menciptakan suasana yang terbuka dan aman sangat penting agar siswa merasa lebih bebas untuk berkomunikasi tanpa rasa takut. Tantangan lainnya adalah adanya perbedaan harapan antara orang tua dan sekolah. Orang tua mungkin memiliki harapan yang tinggi terhadap prestasi anak, sementara guru atau sekolah memiliki cara yang berbeda dalam mendidik dan menilai perkembangan siswa. Perbedaan harapan ini bisa menyebabkan ketegangan atau kebingungannya dalam komunikasi.

Tantangan terakhir adalah adanya teknologi yang cepat berkembang. Meskipun teknologi bisa mendukung komunikasi, tidak semua orang tua atau siswa dapat mengakses atau memahami teknologi dengan mudah. Hal ini bisa menghambat proses komunikasi yang efektif antara pihak sekolah dan keluarga. Semua tantangan ini membutuhkan perhatian dan usaha dari semua pihak untuk menciptakan komunikasi yang lebih lancar dan efektif dalam mendukung pendidikan.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Komunikasi dalam Pendidikan

Untuk mengatasi tantangan komunikasi, langkah pertama adalah membuat jadwal komunikasi yang teratur. Guru dapat mengatur pertemuan dengan orang tua secara langsung atau daring untuk menyampaikan perkembangan siswa. Ini membantu memastikan semua pihak tetap terhubung meskipun memiliki kesibukan masing-masing.

Menghargai cara komunikasi yang berbeda juga penting. Guru dan orang tua bisa menyesuaikan diri dengan cara komunikasi siswa, seperti menggunakan media sosial atau aplikasi pesan. Penggunaan teknologi ini bisa mempermudah penyampaian informasi dan tugas sekolah secara cepat dan efisien.

Agar siswa lebih nyaman berbicara, guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. Mendengarkan dengan baik, memberikan pujian, dan tidak menghukum siswa saat mereka berpendapat dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Diskusi kelompok juga bisa membantu siswa lebih berani mengungkapkan ide.

Untuk mengatasi perbedaan harapan antara orang tua dan guru, diperlukan komunikasi yang terbuka. Diskusi tentang tujuan bersama dalam pendidikan siswa dapat membantu orang tua dan guru memahami pandangan masing-masing dan bekerja sama lebih baik.

Jika teknologi menjadi kendala, sekolah bisa memberikan pelatihan kepada orang tua atau menyediakan alternatif seperti surat dan telepon. Dengan cara ini, semua pihak dapat tetap berkomunikasi dengan efektif, mendukung proses pendidikan yang lebih baik.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pentingnya komunikasi dalam pendidikan, anda dapat mengunjungi situs web Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya di https://bk.fip.unesa.ac.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun