Bagi para pencinta sepak bola, khususnya Tim Nasional Indonesia, menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) mungkin menjadi satu "kewajiban" tersendiri, termasuk saya. Tetapi, saya sendiri lupa kapan terakhir kali menginjakkan kaki di SUGBK untuk mendukung Tim Garuda.
Sampai akhirnya sebuah berita muncul pada akhir 2017 lalu, yang kurang lebih isinya menyatakan bahwa salah satu kontestan Piala Dunia 2018, yakni Islandia akan melakoni laga persabahatan dengan Indonesia. "Kalo mainnya di GBK, gue harus nonton!" kata-kata itu langsung terlintas ketika saya membaca berita tersebut.
Dan akhirnya apa yang saya harapkan menjadi kenyataan. Indonesia vs Islandia, Minggu, 14 Januari 2018, Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Setelah membaca berita kedatangan Timnas Islandia di Tanah Air, keinginan untuk kembali duduk di kursi salah satu stadion termegah di kawasan Asia Tenggara semakin menggebu-gebu. Saking tak sabarnya, akun media sosial PSSI menjadi sasaran caci maki saya karena informasi mengenai pembelian tiket tak kunjung diberikan.
"Modern banget sekarang GBK". Beberapa kali kata tersebut terucap di dalam hati, sambil mencari pintu untuk masuk ke dalam stadion, sesuai dengan apa yang tertulis di tiket. Nuansa modern SUGBK setelah menjalani renovasi untuk Asian Games 2018 terlihat dari papan-papan pentunjuk yang ada di setiap pintu masuk.
Kemudian ada sistem barcode, yang membuat SUGBK menjadi stadion yang begitu berkelas. Satu tiket, satu barcode, untuk sekali masuk! Jadi tak ada lagi penonton-penonton nakal yang mencoba masuk tanpa memiliki tiket pertandingan.
Salah satu hal yang paling ingin saya rasakan dari SUGBK yang baru adalah kursi penonton yang tak lagi berupa kayu berwarna-warni, tapi sebuah kursi single seat yang sangat baik. Tingkat kenyamanan menonton di SUGBK kini meningkat dengan digantinya semua kursi menjadi single seat, paling tidak itu berlaku bagi saya.
***
Stadion Utama Gelora Bung Karno kini sudah berbenah. Berubah menjadi sebuah stadion modern yang bukan tidak mungkin menjadi salah satu yang terbaik di kawasan Asia Tenggara. Sudah saatnya saya, Anda, dan kita semua menjaga SUGBK. Jangan ada lagi tangan jahil yang merusak fasilitas kelas dunia di stadion kebanggaan milik masyarakat Indonesia.
Bagi pemerintah dan pengelola, bijaklah dalam memberi izin bagi siapa saja yang ingin menggunakan SUGBK. Tindak secara tegas jika mereka lalai dalam menjaga dan merusak fasilitas yang ada. Jangan pandang bulu, tidak jika mereka salah, apresiasi jika mereka menghargai.
Jakarta, 15 Januari 2018
Zulfikri Syatria
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H