Mohon tunggu...
Zulfikri Syatria
Zulfikri Syatria Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Nikmati "Kopimu" Selagi Panas

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selamat Datang Anies-Sandi, Semoga Persija Punya Rumah Sendiri

21 April 2017   00:41 Diperbarui: 21 April 2017   10:00 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persija saat masih berkandang di Stadion Lebak Bulus (Foto: Football Tribe)

Gegap gempita Pilkada DKI Jakarta 2017 akhirnya berakhir sudah. Sang petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat harus menyerah dari pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno di putaran kedua, meski sejauh ini belum ada hasil resmi dari KPUD DKI Jakarta.

Habis Pilkada, saatnya menagih janji sang calon penguasa.

Saya bukanlah orang yang masuk dalam kategori "peduli" akan hal-hal politik. Tapi paling tidak ada satu hal yang saya harap bisa benar-benar diwujudkan oleh Anies-Sandi. Bukan soal rumah. Bukan pula soal lapangan kerja. Satu yang saya harap janji kampanye bisa benar-benar diwujudkan: Stadion untuk Persija Jakarta.

Apakah saya seorang Jakmania? Jawabannya bukan. Tapi kenapa saya sangat berharap Anies-Sandi betul-betul mewujudkan stadion baru untuk Macan Kemayoran? Jawabannya sederhana. Karena bagi saya tak pantas rasanya sebuah tim Ibukota harus terus mengungsi ketika ingin menggelar pertandingan kandang.

Persija saat masih berkandang di Stadion Lebak Bulus (Foto: Football Tribe)
Persija saat masih berkandang di Stadion Lebak Bulus (Foto: Football Tribe)
Memang sepak bola di Indonesia tak bisa disamakan dengan sepak bola di negara-negara maju. Dimana kebanyakan tim-tim yang berasal dari Ibukota bisa dibilang berada di level yang sudah mapan. Tapi hal tersebut tak berlaku bagi Persija.

Jika melihat sedikit ke belakang, Persija sejatinya sudah hampir 10 tahun tak memiliki "rumah", tepatnya setelah Stadion Lebak Bulus dinilai tak lagi layak untuk menggelar sebuah pertandingan. Memang setelah itu tim yang identik dengan warna oranye tersebut masih bermain di Jakarta ketika menggelar laga kandang dengan menyewa Stadion Utama Gelora Bung Karno. Tapi menurut saya, itu bukanlah kandang Persija yang sebenarnya.

Harapan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta akan stadion baru untuk Persija juga diungkapkan langsung oleh Direktur Utama Persija, Gede Widiade. Bahkan Gede mengungkapkan harapannya setelah hasil quick count telah rampung. "Selamat untuk yang terpilih. Kami berharap Gubernur terpilih nanti akan menyediakan rumah bagi Persija. Masa Ibukota negara, punya anak bernama Persija, tetapi malah ngontrak di Bekasi dan Solo. Seharusnya kami bisa bermain di rumah sendiri," kata Gede seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (19/4).

Ketika masa kampanye Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, Sandi berjanji akan lebih memperhatikan Persija, salah satunya dengan membangun stadion bertaraf internasional di kawasan Taman BMW, Jakarta Utara. Tak tanggung-tanggung, Sandi menyebut pembangunan stadion baru tersebut akan memakan biaya sebesar 200 Juta Dollar AS!

Foto: Merdeka
Foto: Merdeka
Bagus memang jika nantinya Persija memiliki stadion bertaraf internasional yang dikatakan Sandi akan selevel dengan Old Trafford milik Manchester United. Tapi bagi saya, entah mengapa, rasanya seperti berlebihan. Bagi saya, uang sebesar 200 Juta Dollar AS akan lebih baik jika dibuat fasilitas yang lebih menyeluruh untuk Persija. Maksudnya, tak hanya stadion baru, melainkan juga mes, sarana latihan, bis, dan yang lainnya.

Sekali lagi, saya bukanlah seorang Jakmania. Saya juga bukan penggemar Persija Jakarta. Saya hanyalah seorang pencinta sepak bola, yang ingin melihat tim Ibukota tak lagi mengungsi kala harus menjamu tamu-tamunya dari seluruh Indonesia.

Pak Anies. Pak Sandi. Semoga Anda bisa tepati janji, untuk membuat Persija punya rumah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun