Lantas apa yang harus saya lakukan? Sementara saya memegang tiket asli, dimana seharusnya salah satu dari 30.000 kursi di Stadion Pakansari menjadi hak saya untuk pertandingan tersebut.
Sekali lagi Bapak Ketum PSSI, saya tidak ingin menyalahkan siapa pun. Saya hanya kecewa, sangat kecewa.
Pada awalnya saya masih bertekad untuk memperjuangkan hak saya dengan tetap mengatre masuk. Tapi saya berpikir, jika saya terus berada di dalam antrean, saya sama sekali tidak bisa melihat Boaz Solossa dan kawan-kawan berjuang menghadapi pasukan Tim Gajah Putih Thailand.
Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan menjauhi stadion dan mencari tempat untuk menyaksikan Tim Garuda berlaga. Tapi ada satu hal yang terus mengganjal pikiran saya.
Di satu sisi saya yakin panitia penyelenggara tidak mungkin menjual tiket melebihi kapasitas dari stadion tersebut. Tapi mengapa bisa, stadion menjadi penuh sesak, sedangkan saya dan banyak orang lain gagal masuk meski memegang tiket pertandingan?
Kalau memang semua penonton yang berada di dalam stadion memiliki tiket, lantas bagaimana bisa, saya juga memegang tiket asli? Sementara itu, kalau beberapa diantara penonton yang bisa masuk ke dalam stadion tapi tidak memiliki tiket, lantas bagaimana bisa mereka melewati penjagaan panitia pelaksana dan aparat di pintu masuk?
Tapi sudahlah, toh semua sudah terjadi dan Indonesia sukses menumbangkan Thailand.
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi yang saya hormati. Sekali lagi, saya hanya ingin mencurahkan apa yang ada di hati saya kepada Bapak. Semoga melalui surat ini, kejadian-kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak.
Jakarta, 14 Desember 2016, 23:50 WIB
Satu dari sekian banyak pemegang tiket yang gagal masuk stadion,