“BBM naik? Gila aja! Saya butuh bensin buat ke kantor, buat jalan-jalan, buat macem-macem deh!” Quote di atas sepertinya sudah menjadi opini mayoritas masyarakat Indonesia setiap kali bahan bakar minyak atau BBM harganya dinaikkan. Kalau saya boleh menilai opini tersebut muncul karena masyarakat Indonesia masih mengandalkan mobil dan sepeda motor pribadi sebagai moda transportasi. Pernahkah terpikir untuk memikirkan solusi alternatif agar kita tidak berkegantungan dengan BBM sebegitu besarnya? Menarik, saat saya membaca sebuah artikel dan jurnal tentang bagaimana Belanda mengatasi permasalahan transportasinya tersebut. [caption id="attachment_247531" align="aligncenter" width="404" caption="Maraknya masyarakat bersepeda di Belanda"][/caption] Sepeda. Ya, sepeda menjadi solusi alternatif Belanda untuk menjadi moda transportasi utama dan hingga sekarang menjadi favorit penduduknya. Ternyata asal mula Belanda mengembangkan moda transportasi sepeda ini berangkat dari krisis bahan bakar minyak di tahun 1972. Krisis tersebut ditanggapi oleh Pemerintah Belanda untuk memrioritaskan pengembangan penggunaan sepeda dengan memberikan subsidi di berbagai kebijakan persepedaan nasional. Langkah yang tidak salah! Kini Belanda telah menjadi yang terdepan dalam mengembangkan moda transportasi sepeda. Dari seluruh negara di dunia, Belanda memiliki tingkat penggunaan sepeda tertinggi yaitu hingga 27% dari total perjalanan yang ada. Jauh unggul di atas Denmark dan Jerman. Bahkan uniknya, jumlah sepeda di Belanda sebesar 18.000.000 bahkan melebihi jumlah penduduknya yang “hanya” 16.400.000 jiwa!
[caption id="attachment_247532" align="aligncenter" width="469" caption="Pengguna Sepeda di Belanda mencapai 27% dari total trip per tahun"]
[caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Bus Sekolah berbentuk sepeda"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H