Stoicisme (Stoicism) adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Yunani kuno, didirikan oleh Zeno dari Citium pada awal abad ke-3 SM. Filsafat ini berfokus pada pengembangan kebajikan pribadi sebagai cara untuk mencapai kebahagiaan dan ketenangan batin, terutama dengan menghadapi tantangan hidup dan penderitaan dengan sikap yang rasional dan penuh kendali. Stoicisme masih sangat relevan untuk menghadapi tantangan kehidupan modern seperti stres, kegagalan, atau ketidakpastian. Banyak prinsip Stoic yang digunakan dalam pengembangan diri, terapi kognitif, dan filsafat praktis.
1. Hidup Sesuai dengan Alam (Living According to Nature)
Stoicisme mengajarkan bahwa manusia harus hidup selaras dengan alam semesta dan memahami peran kita sebagai bagian dari kosmos. Ini melibatkan pemahaman hukum-hukum alam dan bertindak secara logis, bukan emosional.
2. Dikotomi Kendali (Dichotomy of Control)
Stoic percaya bahwa ada hal-hal yang bisa kita kendalikan (pikiran, tindakan, keputusan) dan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan (opini orang lain, kejadian eksternal, hasil akhir). Fokus mereka adalah mengendalikan diri sendiri dan menerima dengan tenang apa yang di luar kendali.
3. Kebajikan sebagai Tujuan Utama
Kebahagiaan sejati (eudaimonia) hanya bisa dicapai melalui kebajikan (virtue), yaitu tindakan yang sesuai dengan nilai moral seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri.
4. Logika dan Rasionalitas
Logika adalah alat utama dalam Stoicisme untuk menghadapi emosi negatif. Stoic percaya bahwa penderitaan sering kali berasal dari cara pandang atau opini kita terhadap peristiwa, bukan dari peristiwa itu sendiri.
5. Amor Fati (Cinta kepada Takdir)