LAZ Assalaam Timika memiliki program dakwah baru yaitu Tahsin Rumahan, agenda ini menargetkan kalangan kelas menengah ke bawah agar dapat mengaji dimana insyaallah akan diadakan sekaligus berbagi setiap bulan sekali.
LAZ Assalaam Timika sangat serius terhadap program Tahsin Rumahan ini karena dapat membantu menurunkan angka buta huruf Al Quran yang mana jumlahnya cukup tinggi, apalagi di kalangan orang dewasa.
Walaupun Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim tetapi angka buta huruf Al Quran tinggi, sehingga perlu dibuat semacam program Tahsin Rumahan untuk orang dewasa.
Terutama yang ditargetkan oleh LAZ Assalaam Timika yaitu kalangan tidak mampu yang lebih membutuhkan, namun bagi orang berada dan ingin bergabung untuk ikut program Tahsin Rumahan tentu tidak apa-apa.
"Konsepnya kan mengaji dan berbagi, sehingga yang mampu bisa juga ikut berbagi, yang tidak mampu akan menerima manfaat bahan makanannya nanti," ujar Ir Supranoto, ST menjelaskan.
Perlu diketahui bahwa pada tahun 2023 lalu Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta merilis data terkait tingginya buta huruf hijaiyah ini mencapai 72%, menjadikan pekerjaan rumah cukup berat kaum muslimin.
Padahal di tahun 2018 Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa angka buta huruf Al Quran di Indonesia yaitu sebesar 53,57% lebih kecil dari data yang dirilis IIQ Jakarta.
Oleh karena itu LAZ Assalaam Timika berharap bisa menjadikan program Tahsin Rumahan sebagai solusi untuk kaum muslimin di wilayah Kabupaten Mimika untuk kembali membaca Al Quran, memahami dan mengamalkannya.
Al Quran adalah pedoman bagi umat Islam, membaca adalah langkah awal untuk memahami isi kandungannya, mempelajarinya membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit, harus sabar dan istiqomah.
Mengamalkan kandungan firman Allah ini juga tidak mudah, tetapi itulah yang dilakukan Rasulullah SAW. Seorang istrinya yaitu Aisyah RA menyampaikan bahwa akhlak Nabi SAW itu adalah Al Quran.
