Mohon tunggu...
ZS Maula
ZS Maula Mohon Tunggu... Lainnya - Amil Zakat Bersertifikat BNSP

hamba Allah, diciptakan untuk beribadah, bekerja dan terus bekerja, menulis dan terus menulis..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tadabur Al Quran Surat Al Kautsar dan Perintah Qurban

11 Juni 2024   07:25 Diperbarui: 11 Juni 2024   08:09 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi by Canva

Artinya: tidak ada amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari Nahr (Idul Adhha) yang lebih dicintai oleh Allah selain dari pada mengucurkan darah (hewan kurban). Karena sesungguhnya ia (hewan kurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya.

Dan sungguh, darah tersebut akan sampai kepada (ridha) Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi, maka bersihkanlah jiwa kalian dengan berkurban. (HR Ibnu Majah)

Dari hadits di atas setidaknya ada tiga keutamaan ibadah qurban di hari raya Idul Adha yaitu amalan paling dicintai pada waktu tersebut, kedua hewan itu akan bersaksi saat kiamat, ridho Allah akan sampai dengan cepat bahkan sebelum darahnya menetes ke tanah.

Selain keutamaan di atas ada lagi keistimewaan dari ibadah qurban ini merujuk kepada hadits Nabi SAW yang lain yang berbunyi:

: . : , : : : .

Artinya: dan mereka telah bertanya 'apakah sembelihan ini? Rasulullah SAW bersabda: ini adalah sunah Bapakmu Ibrahim as. Mereka bertanya 'apa yang kami dapatkan darinya'. Rasulullah SAW bersabda: di setiap rambutnya ada kebaikan, mereka bertanya 'bagaimana dengan suf. Rasulullah SAW bersabda: di setiap suf ada kebaikan. HR Imam Ahmad.

Sedangkan untuk hikmah ibadah qurban ini antara lain: 1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT 2. Menghidupkan sunnah Nabi Ibrahim as 3. Berbagi kepada kerabat dan fakir serta miskin dan 4. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang luar biasa.

Kembali kepada tadabbur Al Qur'an surat Al Kautsar yang dibahas di awal, dimana pada ayat terakhir yang berbunyi:

Dalam tafsirnya Ibnu Katsir menjelaskan maksud dari ayat terakhir tersebut yaitu sesungguhnya orang-orang yang membencimu wahai Rasulullah SAW berikut beserta dengan apa-apa yang dirimu bawa daripada petunjuk, kebenaran, penjelasan, dan penerangan semuanya akan terputus.

Maksudnya terputus yakni terhenti dari Rahmat Allah SWT. Tidak hanya itu tetapi juga menjadi rendah dan hina. Semoga penulis sendiri dan pembaca sekalian dijauhkan dari apa yang disebut sebagai golongan orang-orang terputus. Nauzubillahi min Zalik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun