Mohon tunggu...
Muhammad Zulfikar
Muhammad Zulfikar Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Hanya Seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan 2017. menyukai hampir semua seni, mau itu Musik, Film, Novel, dan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Kata Ajaib dalam Pertemanan

12 April 2023   14:12 Diperbarui: 12 April 2023   14:42 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Www.Wallpaperflare.com/Brian O'Conner 2Fast 2Furious Wallpaper

Tangerang Selatan – Dalam dunia pertemanan sering kali terjadi perselisihan sehingga perselisihan ini membuat anak anak merasa terkucilkan oleh temannya sendiri. Yang namanya pertemanan seharusnya perselisihan ini dapat di selesaikan dengan penuh perdamaian. Tetapi dalam beberapa kasus perselisihan pertemanan bisa disebabkan karena kurangnya edukasi mengenai 3 kata ajaib (Maaf, Tolong, dan Terimakasih) kepada anak - anak di zaman sekarang. banyak kasus - kasus menyangkut pertemanan di Indonesia yang menjadi sebuah kasus besar, karena perselisihan yang terjadi.

Seperti Kasus Tawuran antar pelajar yang terjadi pada 10 Maret 2023 lalu, di gerbang tol Cisumdawu, yang dimana melibatkan Ratusan pelajar Sumedang dan Cirebon, yang menewaskan satu pelajar berumur 19 tahun.

Nah disini Kami Para Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta, akan menjelaskan bagaimana cara yang tepat menggunakan 3 kata ajaib (Maaf, Tolong dan Terimakasih) agar tidak terjadi kasus perselisihan pertemanan.

Maaf
Kata pertama yang akan kami bahas adalah “Maaf”. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Yang membedakannya dari orang-orang ialah ketika melakukan kesalahan dia langsung meminta maaf atau malah mengacuhkan kesalahan tersebut. Hal ini pastinya mebuat kita setuju bahwa tindakan seseorang yang melakukan kesalahan seharusnya meminta maaf. Namun nyatanya banyak sekali anak-anak melakukan kesalahan tetapi mereka mengacuhkan dan enggan untuk meminta maaf.

Meski demikian, mengucapkan kata maaf sendiri adalah langkah yang baik bagi karakter anak-anak untuk menyesali kesalahan yang dilakukannya. Dengan meminta maaf setidaknya ia telah mampu melawan keegoisannya yang ada di dalam dirinya.


Tolong
Kata yang kedua yang akan kami bahas adalah “tolong”. Walapun manusia sering disebut makhluk sosial yang saling bergantungan satu sama lain, namun nyatanya anak-anak pada zaman sekarang sering kali terlihat “menyuruh” dari pada “meminta tolong”.

Padahal kata “tolong” membuat anak tersebut lebih sadar akan kelemahan yang dimilikinya. Dengan meminta “tolong” anak-anak akan mampu untuk menerima dirinya sendiri dengan apa adanya sehingga anak dapat membedakan apa yang harus di lakukannya dan apa yang tidak harus dilakukannya.

Kata “tolong” memberikan energi positif kepada anak-anak saat berkomunikasi dengan lawan bicaranya. Melalui kata “tolong” mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang dibutuhkannya dengan lebih baik. Sehingga anak dapat merasakan keringanan ketika mendapatkan pertolongan dari orang lain.

Terima kasih
Dan kata terakhir yang akan kami bahas adalah “terima kasih”. Anak-anak selalu mengabaikan segala hal-hal baik yang orang lain lakukan kepada dirinya sampai-sampai membuat anak tersebut lupa untuk mengucapkan kata “terima kasih”.

Padahal, kata “terima kasih” membuat anak tersebut lebih menghargai hal-hal kecil dan memahami bahwa semua hal baik di dunia ini memiliki makna yang besar. Kata “terima kasih” juga memberikan kesan yang baik bagi orang lain kepada anak tersebut. Karena merasa dihargai, mereka akan melakukan lebih baik lagi di lain waktu, dan hal tersebut nantinya juga dapat membawa dampak positif bagi kehidupan anak tersebut. Begitu pula sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun