Mohon tunggu...
Zulfikar Likhdar
Zulfikar Likhdar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Hubungan Internasional - UPN Veteran Yogyakarta

Seseorang yang menyukai Premier League

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Diplomasi Pertahanan Bundeswehr terhadap Kohesi dan Solidaritas Aliansi NATO

23 Mei 2024   16:38 Diperbarui: 23 Mei 2024   16:40 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bundeswehr atau Angkatan bersenjata dari Republik Federal Jerman merupakan tentara yang terbentuk pasca Reunifikasi Jerman pada 1990-an dan memiliki indeks kekuatan tentara sebesar 0.2847 dengan peringkat ke-6 di keanggotaan NATO menurut Global Power Index 

Bundeswehr memiliki peranan penting di NATO dengan beberapa contoh keterlibatan yaitu di Baltic Air Policing Program yang dimana mereka membantu negara-negara Baltik untuk melindungi Pertahanan Udara mereka serta keterlibatan mereka di NATO Responsive Force yang memiliki tujuan sebagai Pasukan Cepat Tanggap untuk situasi krisis di wilayah NATO

Lalu apa itu Diplomasi Pertahanan?. Jadi, Diplomasi pertahanan (defence diplomacy) merujuk pada penggunaan damai dari angkatan bersenjata dan infrastruktur terkait, seperti kementerian pertahanan, sebagai alat kebijakan luar negeri dan keamanan. Tujuannya adalah untuk mencegah konflik, membangun dan memelihara kepercayaan, serta membantu dalam reformasi sektor keamanan negara lain.

Diplomasi Pertahanan memiliki peran dalam memperkuat Hubungan Internasional secara Bilateral maupun Multilateral serta memperkuat Aliansi Militer dalam konteks ini adalah Bundeswehr Jerman dengan NATO.

Diplomasi pertahanan memainkan peran penting dalam memperkuat aliansi NATO dan memastikan stabilitas keamanan internasional. Bundeswehr adalah salah satu pilar utama arsitektur pertahanan NATO dan memberikan kontribusi signifikan melalui partisipasinya dalam berbagai operasi dan latihan militer.

 Diplomasi pertahanan memungkinkan anggota NATO untuk mengoordinasikan kebijakan keamanan, operasi militer, dan pertukaran informasi yang penting untuk mengatasi ancaman global, seperti agresi Rusia atau tantangan dari Tiongkok.

Melalui diplomasi pertahanan, NATO dapat mengembangkan strategi pertahanan kolektif yang lebih efektif, meningkatkan interoperabilitas antar militer negara-negara anggota, dan memperkuat komitmen terhadap tujuan bersama. Misalnya, langkah-langkah seperti pengiriman pasukan dan peralatan ke Eropa Timur telah membantu memperkuat postur pertahanan NATO terhadap ancaman dari Rusia.

NATO menghadapi beberapa tantangan dalam menjaga kohesi dan solidaritas di antara anggotanya. Salah satu tantangan terbesar adalah perbedaan dalam pengeluaran pertahanan di antara negara anggota. Beberapa negara, termasuk Jerman, telah dikritik karena tidak memenuhi target pengeluaran pertahanan NATO sebesar 2% dari PDB mereka. Perbedaan ini dapat menyebabkan ketegangan dan menurunkan solidaritas di dalam aliansi.

Bundeswehr berkontribusi dalam beberapa Program Pertahanan NATO seperti Baltic Air Policing dan NATO Responsive Force. Bundeswehr berpatisipasi dalam program ini bukan tanpa sebab, dikarenakan memiliki kepentingan dalam membangun kekuatan pasca Reunifikasi pada 1989.

Pengaruh Bundeswehr dalam program ini memiliki dampak yang sangat besar bagi NATO, dengan dampak ini diharapkan ancaman dari negara seperti Rusia mampu untuk diimbangi supaya muncul rasa aman di regional Eropa Barat dan Eropa Tengah.

Langkah-langkah Diplomasi Pertahanan Bundeswehr terhadap Negara NATO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun