Mohon tunggu...
Zulfikar Ali Husen
Zulfikar Ali Husen Mohon Tunggu... Penulis - Konstruktif, Inovatif dan Adaptif

Seperti Matahari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup dalam Racun

9 Juni 2021   06:34 Diperbarui: 9 Juni 2021   06:44 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Capek rasanya menjadi manusia yang tak berarti

Di keluarga dikucilkan lalu di luar diacuhkan

Lantas dimana aku bisa dianggap manusia seutuhnya

Semua ini hanya tinggal menunggu

Pertemuan dengan kekasihku, malah membuat keadaan semakin buruk

Dia menginginkan hubungan ini selesai dan mengatakan sudah ada yang melamar

Kejamnya dunia ini semua seakan menyudutkanku

Rasanya ingin teriak di dalam air

Tuhan yang selalu kupuja dan puji entah dimana perannya

Setan yang dekat dengan telingaku terus merongrong untuk selesaikan ini

Mana yang lebih ku dengar

Semoga tuhan menolong ku dalam kasih dan pelukNya

Z.A. Husen 7/6/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun