Melihat rumput liar dalam duka, menyimpan kata penuh asa
Malam itu sangat gelap, menengok orang sedang bermuram
Pagi ini masih kelabu, memetik awan dengan penuh harap
Menatap mu dengan kepedulian tanpa kasih kau mengasing
Sorot lampu mobil menyilaukan mata ku
Terusik ingatan ku pada kaum miskin kota
Rumput liar yang terhimpit, di injak dan mengasing
Tak ada yang peduli tapi kau juga ingin hidup
Pemberontakan mu sia-sia, kau hanya teriak dalam lamunan sepi
Dalam rona-rona wajah yang menyiksa
Dalam tabir-tabir hari penuh duka
Semua berkata aku turut berduka
Kasih ku nyanyian cinta untuk mu
Yang entah berada dimana saat ini
Aku seorang diri yang mungkin ingin berbuat tapi daya ku tak sanggup
Apa aku sama seperti mereka?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H