Ada burung hinggap
Dalam sepi dia berkicau
Hutan kelam menjadi menawan
Pada kicauan merdu terselip kisah suram
Apa kisahnya yang mungkin amat panjang
Ketika dia belum mengerti apa-apa sarangnya dirampas dan diambillah para saudaranya yang disangkar
Sedih rupanya, ibunya mati tertembak
Sungguh malang nasibmu, ditangan pemburu saudara mu dijual, hanya kau yang dipelihara
Amat bagus nasibmu setelah itu, tapi lambat laun kau berpikir tak ada itikad baik untuk aku melihat dunia luar kandang
Cukup penulis yang merasa miris
Kandang yang rupawan tidak memperlihatkan kebahagiaan
Sampai sang burung bertemu kawan sejenisnya
Tapi mereka semua sedang dipertontonkan
Heran aku, manusia sudah edan perihal apapun dikaitkan HAM
Tapi hewan diperlakukan berbeda bahkan alam pun ingin murka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H