Mohon tunggu...
Alex Journey
Alex Journey Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel writer

Menulis perjalanan, budaya, dan wisata Indonesia dan Asia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Potret Bukit dan Savana di Sumba Sebelum Dilanda Badai Seroja

7 April 2021   20:44 Diperbarui: 7 April 2021   20:58 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan landscape alamnya yang berupa bukit-bukit dan padang rumput, pantai berpasir putih, dan air terjun yang eksotik.

Awal tahun ini, musim hujan yang lebih panjang membuat panorama perbukitan dan padang rumput di Sumba masih tampak menghijau pada awal bulan April kemarin.

Kuda khas Sumba di savana perbukitan Tanggedu, Sumba Timur. (foto: Alex Journey)
Kuda khas Sumba di savana perbukitan Tanggedu, Sumba Timur. (foto: Alex Journey)

Saat saya berkunjung ke Sumba akhir Maret kemarin, Bukit Wairinding, Bukit Tanarara, dan perbukitan di sekitar air terjun Tanggedu tampak seperti deretan "Bukit Teletubbies" yang menghijau, dengan batas garis horizon langit biru dan deretan awan putih seperti kapas.

Bukit-bukit yang tampak menghijau memasuki bulan April di Sumba Timur. (foto: Alex Journey)
Bukit-bukit yang tampak menghijau memasuki bulan April di Sumba Timur. (foto: Alex Journey)

Demikian pula di Sumba Barat Daya, area perbukitan di Lendongara, tak jauh dari Waitabula, juga terlihat hijau dengan latar belakang birunya Laut Sawu serta Kepulauan Komodo dan Pulau Flores di sisi utara.

Hamparan padang rumput dan kawanan kuda di savana dekat Pantai Benda, Sumba Timur. (foto: Alex Journey)
Hamparan padang rumput dan kawanan kuda di savana dekat Pantai Benda, Sumba Timur. (foto: Alex Journey)

Musim hujan tahun ini memang diprediksi lebih panjang dari tahun sebelumnya. Biasanya memasuki bulan April cuaca mulai konsisten panas dan cerah, tanda peralihan menuju musim kemarau dan warga mulai bersiap panen sawah maupun ladang.

Kumpulan awan pekat mulai terlihat di Bukit Tanarara, beberapa hari sebelum Badai Seroja melanda Sumba dan NTT. (foto: Alex Journey)
Kumpulan awan pekat mulai terlihat di Bukit Tanarara, beberapa hari sebelum Badai Seroja melanda Sumba dan NTT. (foto: Alex Journey)

Namun serangkaian bencana alam banjir dan tanah longsor akibat badai Siklon Seroja selama Libur Paskah kemarin melanda sebagian besar wilayah NTT, tak terkecuali Pulau Sumba, khususnya Sumba Timur.

Semoga badai dan bencana alam lekas berlalu sehingga saudara-saudara kita yang terdampak bencana dapat kembali bangkit dan beraktivitas seperti sedia kala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun