Resort ini memiliki lima bangunan cottage dengan sepuluh kamar dan satu kolam renang yang dikelilingi pohon kelapa, membuat suasana tropical vibes begitu terasa, apalagi jaraknya ke pantai hanya sekitar 100 meter saja.
"Sampai saat ini kami bahkan belum jualan di OTA (online travel agent). Bulan ini harusnya tutup karena Desember kan off-season-nya Rote, tapi kami tetap buka karena sudah ada beberapa pesanan dari orang Kupang untuk libur Natal dan Tahun Baru," lanjutnya.
Tahun 2020 memang tahun yang berat untuk kita semua, termasuk wisata Rote, apalagi Rote tidak termasuk dalam program wisata prioritas yang gencar dipromosikan oleh pemerintah.
Tapi wisata Rote pasti mampu bangkit lagi, seperti halnya para surfer di Nembrala yang jatuh dan bangkit lagi menerjang ombak di ujung selatan lautan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H