Setelah 100 hari atau tiga bulan lebih tak ada kasus Covid-19, akhir pekan kemarin Vietnam mencatat ada 4 kasus baru di Da Nang, kota terbesar ketiga setelah Hanoi dan Ho Chi Minh City.
Pemerintah Vietnam langsung mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Da Nang.
1. Memberlakukan kembali social distancing secara ketat di seluruh Vietnam.
2. Wajib memakai masker di seluruh Vietnam.
3. Melakukan testing, tracing, karantina, disinfeksi, isolasi, terutama di Da Nang.
4. Larangan travel selama 14 hari dan perbatasan diperketat.
5. Melakukan lockdown pada dua rumah sakit di Da Nang yang dijaga ketat oleh Polisi dan aparat keamanan setempat.
6. Evakuasi 80 ribu wisatawan dari Da Nang, sebagian besar merupakan wisatawan domestik.
7. Menunda ijin kegiatan festival, keagamaan, acara olahraga, dan layanan lain yang tidak urgent. Sedangkan toko, minimarket, swalayan, hotel, restoran, lokasi wisata, dan transportasi umum diizinkan beroperasi dengan protokol Covid-19 yang ketat.
8. Sekolah disemprot disinfektan dan jumlah siswa dikurangi di setiap ruang kelas, serta tetap melakukan kegiatan pembelajaran online.
9. Menghentikan sementara seluruh pertandingan V-League.
10. Menangkap seorang warga negara China di Da Nang yang secara ilegal memasukkan warga asing ke Vietnam.
Kota-kota dan provinsi lain di Vietnam juga melacak orang yang bepergian dari Da Nang untuk memantau mereka dan bila dirasa perlu dilakukan test Covid-19.
Pemerintah Da Nang juga mewajibkan semua warganya untuk mentaati protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, memakai masker, jaga jarak satu meter, dan melarang kegiatan umum lebih dari 30 orang. Protokol kesehatan yang sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang diterapkan di Indonesia.
Dukungan moril dan semangat diberikan warga di seluruh Vietnam untuk penduduk kota Da Nang, di antaranya melalui karya seni dan media online.
Warga Vietnam dikenal disiplin dalam mentaati protokol kesehatan. Mereka sadar bahwa memakai masker bisa mengurangi penyebaran virus. Menurut mereka memakai masker tidak perlu menjadi perdebatan dan tidak membatasi kebebasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H