Robert Pires pekan ini resmi berkostum Aston Villa. Mantan pemain Arsenal ini empat bulan tak punya klub setelah kontraknya di Villareal habis akhir musim lalu. Sempat ikut latihan bersama Arsenal, Pires akhirnya menetap di Inggris, tidak di London, tetapi ke Birmingham bersama Aston Villa. [caption id="attachment_75862" align="alignnone" width="600" caption="Comeback: Robert Pires kembali ke Premiership bersama Aston Villa"][/caption] Pires menandatangani kontrak enam bulan di Villa Park pada 18 November 2010. Faktor pelatih asal Prancis, Gerard Houllier, menjadi salah satu alasan Pires memilih gabung Villa. Comeback Pires ke sepakbola Inggris mengingatkan kita pada era keemasan mantan pemain Metz dan Marseille ini di awal 2000an. Ia menjadi bagian dari skuad Les Bleus yang menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Enam tahun di Highbury mulai 2000 sampai 2006, Pires turut membawa Arsenal meraih dua trofi Liga Inggris tahun 2002 dan 2004 serta tiga kali menjuarai Piala FA 2002, 2003, dan 2005. Meninggalkan Arsenal pada tahun 2006, Pires mencoba peruntungan di La Liga bersama Villareal. Meski kerap dilanda cedea dan tak ada piala presitius yang diberikan Pires kepada The Yellow Submarine, pemain kelahiran 29 Oktober 1973 ini turut membawa Villareal melangkah jauh di Liga Champions, termasuk ke erempatfinal tahun 2009. Kini, di usianya yang sudah menginjak 37 tahun, Pires memulai lagi kiprahnya di Premiership bersama Aston Villa. Tak banyak gelandang serang veteran yang saat ini masih eksis di usia 37 meski kita masih bisa menyebut nama-nama seperti Ryan Giggs dan Clarence Seedorf (di Italia) yang tetap konsisten menjaga level permainan dan fisik. Dengan pengalaman dan intelegensianya di atas lapangan, Pires bisa memberi nilai plus bagi skuad muda Aston Villa. Tak mungkin bagi Pires yang sudah kepala tiga menyisir sektor flank dengan kecepatannya seperti saat masih memperkuat Les Bleus, Marseille, atau Arsenal. Di Villa, Pires bisa menjadi aktor serangan dari sektor tengah, didukung winger cepat tenaga muda Ashley Young di kiri dan Marc Albrighton di kanan. Pires berpeluang melakoni debutnya bersama Villa akhir pekan ini (Sabtu, 20/11) menghadapi Blackburn dan menjadi warna baru bagi skuad Monsieur Houllier yang butuh pemain berpengalaman sebagai penyeimbang tim. Anda bisa lihat sendiri bagaimana eksplosifnya permainan Ashley Young dkk saat unggul 2-0 atas Manchester United namun lengah dengan pengalaman yang dimiliki Setan Merah hingga akhirnya terkejar menjadi 2-2. Villa sendiri sebenarnya bukan tak punya pemain berpengalaman. Ada John Carew, Emile Heskey, gelandang Stiliyan Petrov, Nigel Reo-Cooker, hingga Steve Sidwell, namun mereka semua harus absen dalam waktu lama karena cedera. Saat menahan imbang Manchester United, Villa memainkan bola-bola direct dan umpan cepat meski hanya menempatkan seorang Gabriel Agbonlahor sebagai striker. Namun di lini tengah, pemain-pemain muda Villa sangat dominan. Ashley Young dan Marc Albrighton mencetak gol, sedangkan Barry Brannan dan Jonathan Hogg menutup ruang Michael Carrick dkk di lapangan tengah. Bila Pires dimainkan, tak harus sejak menit awal, ia bisa menjaga keseimbangan permainan Villa. Brannan dan Hogg yang masih hijau butuh mentor pemain sekelas Pires. Meski bukan tipikal playmaker murni, Pires mampu memainkan peran itu di Villareal, saat ia harus bermain satu tim dengan pemain senior Argentina, Juan Roman Riquelme. Blackburn yang akan menjadi lawan Villa adalah tim yang inkonsisten. Dua pekan lalu Morten Gamst Pedersen dkk mengalahkan Newcastle di St James Park, namun pekan berikutnya kalah telak 4-2 dari Spurs. Bagaimana lawan Villa? Kecuali Pedersen dan David Dunn berada pada form terbaiknya, Villa bisa membawa pulang tiga angka dari Ewood Park sekaligus kemenangan pertama bagi Pires pada debut keduanya di Inggris. *) Follow penulis di @zulfikaralex
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H