Jay Bothroyd, 28 tahun. Striker Cardiff City, tim Divisi Satu (Championship), satu kasta di bawah Premiership. Bertahun-tahun Bothroyd menghabiskan karirnya di tim-tim gurem tanpa prestasi. November 2010, ia dipanggil Fabio Capello ke timnas Inggris! Apa keistimewaan Bothroyd selain bisa berbahasa Italia layaknya Capello? [caption id="" align="alignnone" width="580" caption="Debut The Three Lions: Jay Bothroyd pada konferensi pers timnas Inggris sebelum laga uji coba lawan Prancis di Wembley"][/caption] Bothroyd bukanlah rising star. Dia sudah 28 tahun. Mencetak 15 gol dalam tiga bulan di Divisi Satu juga bukan menjadi ukuran normal bagi pemain untuk dipanggil ke timnas, The Three Lions sekalipun. Capello ingat Bothroyd saat pemain lulusan akademi sepakbola Arsenal ini bermain di Perugia. Karir Bothroyd di Italia pun tak terlalu kinclong. Ia tak mampu menyelamatkan Perugia dari degradasi dan kemudian bermain di Serie B sebelum kembali ke Inggris.
Tahukah anda? Jay Bothroyd pertama kali dilihat Capello pada tahun 2004 saat ia bermain bersama Fabrizio Ravanelli di lini depan Perugia. Saat itu Bothroyd membawa Perugia menang 3-1 atas AS Roma yang dilatih Capello.
Tak sedikit kalangan yang menilai pemanggilan Bothroyd oleh Capello dikarenakan terbatasnya striker Inggris yang bisa dipakai Capello saat ini. Rooney, Defoe, hingga Andy Carroll semua cedera. Darrent Bent dan Kevin Davies tak lagi dipanggil Capello. Bothroyd memiliki bakat dan talenta besar, setidaknya itulah penilaian Arsene Wenger, pelatih Arsenal yang mengaku menyesal melepas Bothroyd saat striker itu masih berusia belasan tahun di Highbury. Bothroyd menjadi bagian skuad The Gunners saat menjuarai Piala FA Junior, ia juga menjadi bagian dari timnas Inggris U-18. Sampai sikap temperamentalnya keluar dengan melempar kostum di kaki Don Howe, pelatih junior Arsenal, dan kemudian dijual ke Coventry. Bahkan hingga sekarang, sikap temperamen menjadi sisi negatif dari karir Bothroyd. Pelatihnya saat ini di Cardiff, Dave Jones, mengakui bahwa Bothroyd adalah tipe pemain high maintenance. Saat telepon panggilan dari timnas Inggris berdering, Bothroyd mengaku itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan, hal terbaik sepanjang karirnya. Meski ia sendiri mengaku hingga kini termasuk pemain yang tidak berprestasi. "Terakhir kali di Arsenal aku keluar dari tempat latihan dan membersihkan lokerku. Saat itu aku masih kecil, belum dewasa dan sangat arogan," terang Bothroyd pada konferensi pers timnas Inggris sebelum uji coba lawan Prancis, Rabu (17/11) di Wembley. "Kami punya tim muda yang hebat. Aku dan pemain lain seperti David Bentley ingat kami jarang kalah. Tapi saat itu aku bertindak bodoh dan dikeluarkan dari tim. Dan saat itulah waktunya aku untuk pergi (dari Arsenal)," "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tapi aku tidak pernah bermasalah dengan Arsene (Wenger). Aku pernah bertemu Arsene di pertandingan Piala Liga dan dia mengatakan padaku 'semoga berhasil' dan 'teruslah berusaha' Karir Bothroyd naik turun tak pasti setelah meninggalkan Arsenal. Dijual ke Coventry, kemudian pindah ke Italia bersama Perugia, kembali ke Inggris di Charlton dan Wolves, dipinjamkan ke Blackburn dan Stoke, hingga dua musim lalu ia berlabuh di Cardiff. Hingga dipanggil ke timnas Inggris, total Bothroyd HANYA 37 kali main di Premiership dan mencetak TIGA gol. "Sejauh ini aku tidak berprestasi," aku pemain kelahiran Ilsington, tak jauh dari Highbury, markas lama Arsenal. Bothroyd sendiri mengakui ia adalah fans Arsenal sejak kecil dan mendapat banyak inspirasi dari klub pertamanya itu. "Perugia adalah klub yang 'gila'. Seperti halnya orang-orang Italia yang menganggap sepakbola adalah agama mereka. Tapi di Italia saya mendapat banyak pelajaran. Saya belajar bagaimana menjadi pemain hebat, dan saat saya kembali ke Inggris, mentalitas itulah yang saya bawa dan mengubah jalan hidup saya," Jalan hidup Bothroyd kini memang telah berubah. Ia adalah striker The Three Lions, timnas Inggris. 15 golnya di Cardiff dalam waktu tiga bulan tak hanya melambungkan klub asal Wales itu tetapi juga mengorbitkan namanya memakai kostum yang sama dengan Alan Shearer dan Michael Owen. Dan Bothroyd mendapatkannya saat berusia 28 tahun, usia yang tak muda lagi untuk memulai awal baru dalam karirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H