Mohon tunggu...
Zulfikar Peluw
Zulfikar Peluw Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku

in the learning to write phase to achieve points "Jangan malu untuk memulai sesuatu, terlambat sedikit it's OK, dari pada DOING NOTHING"

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mindfullness Meditation: Solusi Holistik Mengatasi Stress Kerja dan Burnout pada Perawat

27 Oktober 2024   19:41 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:06 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.nursing.arizona.edu/

Praktik mindfulness terbukti efektif dalam mengurangi stres yang dialami oleh perawat. Studi yang menggunakan Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), program 8 minggu yang dirancang oleh Dr. Jon Kabat-Zinn, menunjukkan penurunan yang signifikan pada tingkat stres dan kelelahan mental perawat. 

Melalui meditasi rutin, perawat menjadi lebih mampu menghadapi tekanan kerja tanpa terlalu reaktif. Selain itu, latihan mindfulness yang berfokus pada penerimaan dan tanpa penilaian membantu perawat tidak terlalu mengidentifikasi diri dengan perasaan negatif yang muncul, meningkatkan ketahanan, serta mengurangi perasaan terjebak di lingkungan kerja yang menekan.

Pengaruh Mindfulness dalam Mengurangi Burnout pada Perawat

Mindfulness meditation berperan signifikan dalam mengurangi stres dan burnout pada perawat dengan cara memengaruhi rangsangan di otak yang berhubungan dengan regulasi emosi. Praktik mindfulness tidak hanya mengurangi komponen burnout seperti kelelahan emosional dan sinisme, tetapi juga berperan dalam menjaga empati dan pandangan positif terhadap pekerjaan. 

Efek ini didukung oleh proses neurologis yang ditandai oleh perubahan pada area-area otak yang berhubungan dengan emosi, khususnya pada amigdala dan ventromedial prefrontal cortex (VMPFC).

Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness membantu meningkatkan regulasi emosi pada perawat melalui koneksi antara amigdala, pusat penghasil emosi utama, dan VMPFC, yang bertanggung jawab dalam regulasi emosi otomatis. Amigdala biasanya bereaksi terhadap rangsangan emosional intens, sementara VMPFC bertugas meredam reaksi emosional tersebut, terutama saat dihadapkan dengan rangsangan negatif atau situasi stres. 

Studi menunjukkan bahwa pelatihan mindfulness yang dilakukan dalam jangka pendek maupun panjang dapat mengurangi reaktivitas amigdala terhadap rangsangan emosional negatif dan positif. Pelatihan ini juga meningkatkan konektivitas fungsional antara amigdala dan VMPFC saat menghadapi stimulus emosional, sehingga membantu mengurangi reaksi emosional berlebihan dan meningkatkan pengaturan emosi secara otomatis.

Mindfulness juga memfasilitasi mekanisme automatic emotion regulation, yaitu proses pengaturan emosi yang terjadi tanpa upaya sadar, seperti melalui affect labeling atau pelabelan emosi. 

Proses ini terbukti dapat mengurangi reaktivitas amigdala, sehingga perawat yang berlatih mindfulness cenderung merespons situasi emosional dengan lebih stabil. Selain itu, VMPFC juga terlibat dalam value updating, atau kemampuan untuk menilai ulang nilai dari suatu rangsangan berdasarkan konteks yang berubah, sehingga memungkinkan perawat untuk menanggapi kondisi emosional pasien dan situasi kerja dengan perspektif yang lebih adaptif.

Dalam konteks perawatan, regulasi emosi yang efektif sangat penting bagi perawat. Dengan mindfulness, perawat dapat menjaga keseimbangan emosi dan meningkatkan self-compassion, sehingga mereka mampu mempertahankan hubungan yang lebih berkualitas dengan pasien tanpa mudah terserap oleh stres atau sinisme yang tinggi. 

Dampak ini tidak hanya memperbaiki kesejahteraan mental perawat, tetapi juga meningkatkan kualitas perawatan yang mereka berikan, sebab burnout yang rendah terkait langsung dengan kepuasan pasien yang lebih tinggi dan berkurangnya insiden negatif seperti kesalahan pengobatan. Dengan demikian, mindfulness meditation menunjukkan potensi besar sebagai alat untuk memperkuat ketahanan mental perawat, melalui perubahan positif pada sirkuit otak yang mengatur emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun