Mohon tunggu...
Zulfikar Syamsi
Zulfikar Syamsi Mohon Tunggu... -

Dari Orator Inovasi ke Pakar Provokasi.\r\nMereview tulisan di Redaksi Lege Artis KEMAFAR UH.\r\nDalam lingkaran Komunitas Kita Bisa ID.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Regenerasi dan Reinkarnasi Pemimpin

20 Februari 2013   07:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:00 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya berpikir bahwa setiap hari para pemimpin itu dilahirkan di dunia. Ini bukan soal bahwa semua orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Tapi, yang saya maksud adalah pemimpin dalam suatu komunitas. Orang-orang boleh mengatakan bahwa silih bergantinya pimpinan dalam suatu komuntias itu adalah periodisasi.Namun, di balik itu ada regenerasi dan reinkarnasi yang bersamaan terjadi; Menurut saya.

Membedah Fenomena Regenerasi

Dari studi literatur yang saya lakukan, ada beberapa definisi yang saya dapatkan dari regenerasi. Saya barang kali hanya akan mengambil beberapa di antaranya yang relevan dengan topik yang saya angkat.

Pertama, penggantian generasi tua kepada generasi muda. Saya berasumsi jika tanggal hari ini bertepatan dengan tanggal kelahiran beberapa orang yang sedang menjadi pemimpin saat ini, maka tanggal ini pada masa lalu telah melahirkan bayi-bayi mungil yang akan menggantikan satu generasi dalam priodisasi di sebuah komunitas.

Kedua, pembaruan semangat. Saya barang kali menafsirkannya bahwa regenarasi itu selain meniscayakan adanya fenomena penggantian generasi tua oleh yang muda, ternyata mengharuskan adanya pembaruan pada pola regenerasi. Di sini, terminologi pembaruan yang melekat pada kata semangat dan tata asusila bisa menghasilkan beberapa makna lagi.

Beberapa menurut analisis saya di antaranya bahwa dalam proses regenerasi diperlukan juga adanya pembaruan semangat dalam roda organisasi di mana tetap diikuti adanya warisan keteladanan dari generasi lama ke generasi baru. Saya menganggap bahwa digantinya pemimpin lama dikarenakan adanya semangat yang mulai meredup sehingga perlu diganti dengan semangat baru. Mungkin faktor usia bisa saja mempengaruhi ini. Bahkan pada tubuh kita, regenerasi sel terjadi ditujukan untuk mengganti mengganti sel-sel yang tua dengan sel-sel yang baru untuk menopang aktivitas jaringan tertentu. Pendekatan tafsir ini juga saya ambil dari Gadget. Semisal BB yang dipakai, Low Battery, kemudian di-charge. Pakai, Low Battery, Charge, pakai, Low Battery, Charge, ya begitulah seterusnya. Hehe.

Kemudian, pembaruan juga bisa menafsirkan adanya upgraded model. Generasi lama tidak hanya sekedar diganti oleh generasi lama, tidak hanya adanya pembaruan semangat dalam roda organisasi, tetapi perlunya peningkatan mutu. Jika generasi lama hanya mampu melompat sejauh x, maka regenerasi mengharapkan lompatan yang lebih jauh pada generasi berikutnya. Artinya regenerasi menghendaki adanya pola n+1, 2n, atau kah pola lain yang penting ada peningkatan mutu dari sebelumnya.

Reinkarnasi Dalam Kepemimpinan dan Menjadi Pemimpin

For Your Information tentang definisi reinkarnasi, kepercayaan bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu.

Saya tidak mengutip secara lengkap definisinya. Namun, saya hanya mengambil inti sarinya saja yang berhubungan dengan konteks ini bahwa jiwa terlahir kembali dalam kehidupan lain.

Jika kita bawa dalam konteks regenerasi pemimpin. Saya berargumen bahwa tidak hanya sekedar diharapkan adanya orang baru yang menggantikan orang lama dalam periodisasi kepemimpinan.Tetapi lebih dari itu, orang baru sebagai pengganti harus mewarisi sesuatu. Misalnya, seseorang General Manager dalam sebuah CV digantikan oleh orang baru. Maka, jika menurut hukum reinkarnasi, orang baru yang menjabat sebagai General Manager harus mempunyai sifat-sifat, pola pikir, pandangan, dan sebagainya yang menunjukkan dia layak disebut seorang General Manager. Artinya, menurut konteks reinkarnasi dalam kepemimpinan yang saya bangun, ruh atau jiwa pemimpin itu merasuk dari orang yang satu ke orang yang lain dalam regenerasi.

Kemudian, dalam konteks reinkarnasi menjadi pemimpin. Saya berpendapat bahwa setiap bayi mungil yang lahir akan mengalami berbagai macam roda kehidupan dengan tetap pada jasad dan watak aslinya sampai dia kembali ke asalnya. Misalnya, seorang bayi mungil yang berwatak sanguin beranjak ke usia anak-anak menjadi seorang Idola Cilik. Dan ketika beranjak ke usia remaja, dia berhasil menjadi Pemandu Sorak, dan ketika beranjak dewasa dia berhasil menjadi seorang Pimpinan dalam sebuah organisasi tertentu. Artinya, bahwa jiwa sanguin bayi mungil tadi beberapa kali mengalami reinkarnasi dari seorang Idola Cilik, Pemandu Sorak, kemudian menjadi Pimpinan. Ini barangkali agak kontradiktif dengan contoh sebelumnya. Hehe. Tetapi, prinsip reinkarnasinya saja yang saya terapkan.

So, kembali pada pendapat saya di awal tulisan ini. Setiap hari para pemimpin itu dilahirkan di dunia. Jika seorang bayi mungil dilahirkan hari ini, bisa kita asumsikan bahwa jiwanya akan mengalami reinkarnasi dalam berbagai roda kehidupan ke depan. Dan ketika dia sampai pada takdir yang mengharuskannya mengikuti regenerasi kepemimpinan, entah dia mempunyai watak, pola pikir, atau sikap yang cocok sebagai pemimpin atau tidak, dia harus bereinkarnasi menjadi pemimpin dengan mengikuti pola regenerasi kepemimpinan.

Selamat bagi yang kelahirannya di masa lalu sesuai tanggal hari ini dan menjadi pemimpin saat ini.

Salah satu anugrah terindah dari Pencipta dalam hidup ini adalah ketika mampu melihat matahari bersinar lagi di pagi hari. Itu artinya, Sang Pencipta memberikan kesempatan lagi untuk bereinkarnasi dalam hidup ini dari mati kita sebelumnya (baca: tidur). Jiwa kita hidup lagi, seharusnya kita bisa memperbarui jiwa kita juga.

[Kumur-kumur]

Referensi:

http://istilahkata.com

http://id.wikipedia.org

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun